BANDA ACEH, BBG NEWS–Universitas UBBG menerima tamu Rumah Sakit Jiwa Aceh. Rombongan yang datang terdiri dari direktur dan jajaran pimpinan. Kunjungan ini dilakukan dalam rangka kerja sama antara kedua lembaga. Kegiatan berlangsung di ruang senat kampus Universitas BBG, Kamis (4/11/2021).
Rektor Universitas BBG Banda Aceh Dr. Lili Kasmini, M.Si. menyampaikan terima kasih kepada pihak RSJ Aceh. Seperti yang kita ketahui bahwa UBBG merupakan kampus yang telah berubah status dari sekolah tinggi menjadi universitas. Sekarang UBBG sudah mempunyai dua fakultas yakni FKIP dan FSTIK. Di FSTIK ini ada Prodi S1 Keperawatan dan Ners yang sangat berhubungan erat dalam kerja sama ini. Apalagi banyak tenaga medis di RSJ yang mengambil jurusan Ners di Universitas BBG.
UBBG merupakan salah satu PTS unggulan di Aceh. Hal ini terbukti dengan mendapat penghargaan kampus terbaik tiga tahun berturut-turut dan akreditasi institusi sudah B sehingga BBG layak dijadikan kampus pilihan untuk melanjutkan studi. Tentu akan banyak hal yang kita dapatkan dari kerja sama ini. Dosen bisa menjadikan rumah sakit sebagai laboratorium riset karena penelitian sudah menjadi kewajiban bagi dosen. Kedua lembaga juga dapat berkolaborasi untuk merancang dan melaksanakan program yang berdampak baik pengembangan pengetahuan. Artinya, kerja sama ini tidak hanya mengandalkan tempat praktik bagi mahasiswa, tetapi banyak program yang perlu kita jalankan.
“Harapannya kerja sama ini akan berjalan dengan baik dan lancar, “ujarnya.
dr. Makhrozal, M. Kes Direktur RSJ Aceh menyampaikan terima kasih atas penyambutan ramah ini. Beliau menyinggung tentang mengapa banyak tenaga medis RSJ yang mengambil jurusan Ners di UBBG karena ini terbukti kampusnya memang unggul dan bermutu. Tidak lupa, sang direktur juga memaparkan tentang keunggulan Rumah Sakit Jiwa Aceh di antaranya mempunyai tempat rehabilitasi narkoba yakni Rumoh Harapan Aceh. Selain itu, lembaga ini menjadi rumah sakit jiwa satu satunya di Sumatera yang mempunyai dokter spesialis yang terlatih dan obat-obatan yang lengkap. Kita harus mengubah stigma bahwa rumah sakit jiwa hanya untuk mengatasi gangguan jiwa padahal banyak yang bisa dilakukan di tempat ini seperti program riset, konsultasi psikologi, dan berbagai program pengembangan pengetahuan dan kesehatan. “Semoga kerja sama ini akan berjalan baik dan terus berlanjut. Terima kasih atas penyambutan yang luar biasa ini, ” ujarnya.