BANDA ACEH, BBG NEWS–UBBG adakan Sosialisasi Program Pemberdayaan Masyarakat oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Tahun 2025 Berbasis Teknologi dan Inovasi. Kegiatan berlangsung di Desa Gelumbuk Aceh Selatan, 25-26 Oktober 2025.
Tim diketuai oleh Zulkhairi, M.Pd, dengan anggota Nazuarsyah, M.T dan Miswatul Hasanah, M.Pd. Kegiatan ini dilaksanakan bersama dua mitra, yaitu UMKM Bordir Adat Kito dan Komunitas Pemuda Desa Gelumbuk, sebagai bagian dari pelaksanaan Program Mahasiswa Berdampak BEM Tahun 2025.
Zulkhairi, M.Pd, menyatakan bahwa kegiatan ini bertujuan memperkenalkan rencana kegiatan pengembangan teknologi bordir berbasis Artificial Intelligence (AI) Pattern Recognition dan pemanfaatan pewarna alami ramah lingkungan melalui pendekatan STEM dan etnosains, yang menjadi ciri khas program ini.
Dalam kegiatan sosialisasi, tim UBBG menjelaskan secara menyeluruh mengenai tujuan, tahapan kegiatan, peran serta mitra, serta manfaat program bagi masyarakat. Kegiatan ini juga memperkuat sinergi antara dunia akademik dan masyarakat desa dalam upaya penerapan ilmu pengetahuan untuk solusi nyata terhadap permasalahan lokal. Melalui kolaborasi lintas bidang melibatkan dosen dari bidang kimia, fisika, dan komputer, serta mahasiswa dari empat program studi (Pendidikan IPA, Ilmu Komputer, Seni, dan Matematika).
Secara khusus, kegiatan ini mendukung capaian Sustainable Development Goals (SDGs), terutama Tujuan 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi) serta sejalan dengan Asta Cita ke-3 dan ke-6 Pemerintah Indonesia, yaitu peningkatan kualitas hidup manusia dan produktivitas rakyat berbasis inovasi dan teknologi.
Perwakilan dari mitra 1 menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasih kepada tim dosen serta mahasiswa UBBG atas terlaksananya kegiatan sosialisasi dan dukungan dalam pengembangan teknologi bordir berbasis AI serta penggunaan pewarna alami. Mitra berharap program ini dapat memberikan dampak nyata terhadap peningkatan keterampilan dan efisiensi produksi, sekaligus membantu masyarakat dalam menghasilkan produk yang lebih berkualitas, ramah lingkungan, dan bernilai ekonomi tinggi.
Melalui kolaborasi ini, mereka berharap UMKM Bordir Adat Kito dapat berkembang menjadi usaha yang mandiri dan berdaya saing tinggi, serta menjadi contoh bagi pelaku usaha kreatif lainnya di wilayah Aceh Selatan. Perwakilan Mitra 2, juga menyampaikan rasa syukur dan antusiasme atas keterlibatan mereka dalam program pemberdayaan yang diinisiasi oleh UBBG. Mereka menilai bahwa kegiatan ini merupakan peluang besar bagi generasi muda desa untuk belajar kewirausahaan, penguasaan teknologi digital, serta pemasaran produk lokal secara daring. Mitra berharap pendampingan ini tidak hanya berlangsung selama masa program, tetapi juga dapat dilanjutkan dalam bentuk kerja sama berkelanjutan, sehingga para pemuda mampu menjadi pelaku usaha kreatif dan motor penggerak ekonomi desa berbasis inovasi dan kearifan lokal.
Ketua LPPM Helminsyah, M.Pd. menyampaikan apresiasi atas tersenggaranya kegiatan ini. Program ini diharapkan mampu menumbuhkan inovasi dan kemandirian ekonomi berbasis potensi daerah, terutama di sektor industri kreatif dan teknologi tepat guna. UBBG melalui tim pelaksana berharap kegiatan ini dapat menjadi salah satu bentuk kontribusi nyata perguruan tinggi dalam mendukung pemberdayaan masyarakat, penguatan literasi teknologi, dan peningkatan kesejahteraan ekonomi lokal.
“Program ini diharapkan tidak hanya berdampak pada peningkatan kapasitas produksi dan pemasaran mitra, tetapi juga menjadi model kolaborasi berkelanjutan antara universitas dan masyarakat desa, ” ujarnya.
#ubbghebat
#diktisaintekberdampak
#kampusberdampak




















