UBBG Adakan Program Detasering Pengelolaan Jurnal Ilmiah, Hadirkan Pakar Nasional

26 Oktober 2021 | BBG News

BANDA ACEH, BBG NEWS–LPPM Universitas BBG Banda Aceh adakan Program Detasering Jurnal Ilmiah. Kegiatan yang bertema “Capasity Building Management Pengelolaan Jurnal” berlangsung secara daring, Selasa (26/10/2021). Pemateri kegiatan tersebut adalah Suhartini, S. Kp., MNS., Ph. D (Pakar Jurnal dari Universitas Diponegoro).

Intan Keumala Sari, M.Pd., Ketua LPPM UBBG menyatakan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk menyegarkan kembali pemikiran tentang pengelolaan jurnal sekaligus menyiapkan proses tata kelola jurnal tiap Prodi di lingkungan kampus UBBG. Sejatinya harus bersinergi dalam pengelolaan jurnal. Kegiatan ini dibagi dalam tiga sesi pertama tentang kebijakannya dan aturan pengelolaan jurnal oleh Rektor Universitas BBG Dr. Lili Lasmini, S.Si., M.Si., sesi kedua tentang strategi pengelolaan jurnal, dan sesi ketiga adalah diskusi tanya jawab.

Rektor UBBG Dr. Lili Kasmini, S. Si., M.Si. Beliau menyampaikan bahwa ada sebelum berubah status menjadi universitas ada tujuh jurnal di BBG yang terdiri dari satu jurnal institusi dan enam jurnal masing-masing Prodi. Namun, sejak berubah status menjadi universitas sudah bertambah menjadi 10 jurnal, tujuh jurnal FKIP dan tiga jurnal FSTIK. Namun, ketiga jurnal tersebut belum terakreditasi. BBG juga kerap mengadakan pelatihan jurnal untuk meningkatkan motivasi dan strategi dalam menulis jurnal tentu saja dengan menghadirkan pemateri profesional.

“Harapannya dengan kehadiran Ibu Suhartini yang sudah dianggap sebagai bagian keluarga besar UBBG ini akan berdampak positif bagi kampus terutama dalam peningkatan pengelolaan jurnal. Mohon bimbingannya ibu, “ujarnya.

Suhartini, S. Kp., MNS., Ph. D, sang pemateri menyatakan bahwa pengelolaan jurnal yang baik sangat penting selain untuk akreditasi dan peningkatan mutu kampus juga untuk pengembangan jenjang karier dosen. Dalam pengelolaan jurnal harus konsisten dan mengikuti aturan kebijakan yang ada. Beliau juga menyinggung tentang tiga jurnal yang belum tarekreditasi. ” Lebih bagus satu saja jurnal yang penting dikelola dengan baik ada pengelola dan reviewer. Untuk apa banyak tetapi tidak ada pengelolanya, “ujarnya.

Bagikan
Skip to content