BANDA ACEH, BBG NEWS–UBBG kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung peningkatan kualitas pendidikan di Aceh dengan mengadakan Pelatihan Deep Learning bagi para guru, kepala sekolah, dan pengawas sekolah se-Kota Banda Aceh. Kegiatan berlangsung sukses di Plenary Hall kampus UBBG pada Kamis (12/6/2025). Turut hadir pada kegiatan tersebut Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Banda Aceh Teuku Erwin Irham, SP., M.Si
Pelatihan ini menghadirkan dua narasumber di bidang pendidikan yakni Dr. Syarfuni, M.Pd. dan Mik Salmina, S.Pd, M.Mat., yang membawakan materi seputar pendekatan pembelajaran berbasis deep learning, strategi pembelajaran bermakna, serta penerapannya dalam pembelajaran abad ke-21.
Kegiatan ini juga dihadiri oleh Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Banda Aceh, Teuku Erwin Irham, SP., M.Si., yang memberikan apresiasi tinggi atas terselenggaranya pelatihan ini.
“Kami menyambut baik inisiatif UBBG dalam menyelenggarakan pelatihan yang sangat relevan ini. Kurikulum berbasis deep learning memberikan arah baru dalam dunia pendidikan, di mana guru tidak lagi sekadar menyampaikan materi, tetapi menjadi fasilitator yang membentuk cara berpikir siswa. Kami dari Dinas Pendidikan akan terus mendorong inovasi pembelajaran seperti ini agar dapat diterapkan secara luas di sekolah-sekolah,” ujarnya.
Kegiatan dibuka secara resmi oleh Rektor UBBG, Prof. Dr. Hj. Lili Kasmini, S.Si., M.Si. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan pentingnya pembaruan cara berpikir dalam mendesain kurikulum dan pembelajaran.
“UBBG berkomitmen untuk menjadi mitra strategis dunia pendidikan. Kurikulum hari ini tidak cukup hanya mencetak lulusan yang tahu, tetapi juga mampu berpikir kritis, kreatif, dan adaptif terhadap perubahan. Melalui pelatihan ini, kami ingin memperkenalkan pendekatan deep learning yang dapat menjawab tantangan tersebut di ruang-ruang kelas,” ujar Rektor.
Sebagai narasumber utama, Dr. Syarfuni, M.Pd., yang juga Dekan FKIP UBBG menekankan bahwa deep learning bukan sekadar teknik, tetapi merupakan perubahan paradigma dalam mendidik.
“Selama ini kita banyak fokus pada surface learning—menghafal fakta tanpa pemahaman mendalam. Pendekatan pembelajaran berbasis deep learning mendorong siswa untuk memahami konsep, menghubungkan antar ide, dan mengembangkan pemikiran reflektif. Ini yang seharusnya menjadi roh pendidikan kita,” jelas Dr. Syarfuni.
Sementara itu, Mik Salmina, S.Pd, M.Mat., menyampaikan bahwa pendidikan bertujuan mempersiapkan siswa untuk masa depan, tapi masa depan itu sendiri penuh ketidakpastian. Sehingga, deep learning dapat membantu Guru. Inovasi pendidikan melalui deep learning membuka peluang baru bagi siswa untuk belajar lebih efektif dan menggembirakan, serta memungkinkan mereka memperoleh pengalaman belajar yang lebih personal dan relevan dengan kebutuhan mereka.
Pelatihan ini disambut antusias oleh para peserta. Mereka mengikuti sesi materi, diskusi, serta simulasi perancangan pembelajaran berbasis deep learning yang dikemas secara interaktif dan kontekstual.
Dr. Didi Yudha Pranata, M.Pd., selaku penanggung jawab kegiatan menyampaikan rasa syukur atas keberhasilan pelaksanaan pelatihan ini.
“Kegiatan ini lahir dari keprihatinan kami melihat masih dominannya pola pembelajaran instruksional yang tidak memberi ruang eksplorasi. Melalui pelatihan ini, kami ingin membangun semangat baru di kalangan guru dan pemangku kebijakan sekolah untuk berani berinovasi. UBBG akan terus menjadi ruang belajar dan berbagi praktik baik,” ungkapnya.
Dengan terselenggaranya pelatihan ini, UBBG berharap dapat memperkuat sinergi antara perguruan tinggi dan dunia sekolah dalam mendorong transformasi pendidikan yang lebih bermakna, humanis, dan berkelanjutan di Banda Aceh dan sekitarnya.
Kegiatan ini juga dihadiri oleh Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Banda Aceh, Teuku Erwin Irham, SP., M.Si., yang memberikan apresiasi tinggi atas terselenggaranya pelatihan ini.
“Kami menyambut baik inisiatif UBBG dalam menyelenggarakan pelatihan yang sangat relevan ini. Kurikulum berbasis deep learning memberikan arah baru dalam dunia pendidikan, di mana guru tidak lagi sekadar menyampaikan materi, tetapi menjadi fasilitator yang membentuk cara berpikir siswa. Kami dari Dinas Pendidikan akan terus mendorong inovasi pembelajaran seperti ini agar dapat diterapkan secara luas di sekolah-sekolah,” ujarnya.
