BANDA ACEH, BBG NEWS–UBBG mengadakan kegiatan Matrikulasi Mahasiswa Baru T. A 2024-2025 Program Magister (S2) Penjaminan Mutu Pendidikan (PMP) dan S2 Pendidikan Dasar Tahun. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan materi dasar serta wawasan terkini yang akan mendukung mahasiswa dalam mengikuti perkuliahan pada program studi masing-masing.
Kegiatan yang berlangsung di ruang pertemuan utama UBBG ini menghadirkan Kepala Dinas Pendidikan Kota Banda Aceh, Sulaiman Bakri, M.Pd., sebagai narasumber utama dengan tema “Kurikulum Merdeka dan Inovasi Pembelajaran”.
Rektor UBBG, Dr. Hj. Lili Kasmini, S.Si., M.Si., dalam sambutannya juga menyampaikan harapannya kepada mahasiswa baru agar memanfaatkan kesempatan matrikulasi ini untuk membekali diri dengan wawasan mendalam mengenai inovasi pendidikan yang relevan.
“Kegiatan matrikulasi ini menjadi awal yang baik bagi mahasiswa untuk membangun dasar pengetahuan dan kompetensi di bidang pendidikan. UBBG berkomitmen memberikan dukungan penuh bagi mahasiswa dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan melalui program S2 ini,” ujar Dr. Lili Kasmini.
Senada dengan hal tersebut, Ketua Program Studi S2 Penjaminan Mutu Pendidikan, Dr. Akmaluddin, M.Pd., menjelaskan bahwa matrikulasi ini bertujuan untuk membekali mahasiswa dengan konsep dasar dan pemahaman yang komprehensif mengenai mutu pendidikan yang berkelanjutan. “Kami berharap kegiatan ini bisa mempersiapkan mahasiswa untuk memahami
“Standar-standar pendidikan yang diperlukan dalam melaksanakan tugas mereka sebagai akademisi dan praktisi pendidikan,” kata Dr. Akmaluddin yang didampingi Ketua Prodi S2 Pendidikan Dasar Dr. Siti Mayang Sari, M.Pd.
Kegiatan matrikulasi ini diharapkan dapat membentuk pemahaman mendalam mengenai tantangan dan peluang dalam pendidikan saat ini, khususnya dalam penerapan Kurikulum Merdeka. Mahasiswa baru S2 PMP dan S2 Pendidikan Dasar diharapkan mampu mengimplementasikan ilmu yang didapat untuk mendukung peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia.
Sementara itu, Sulaiman Bakri, sang pemateri menyatakan bahwa inovasi pembelajaran merupakan alat, model, strategi, metode baru dan kekinian yang harus dikuasai oleh seorang pendidik. Beliau menambahkan bahwa pentingnya Kurikulum Merdeka sebagai upaya menciptakan pembelajaran yang lebih fleksibel dan menyesuaikan kebutuhan siswa, sehingga memungkinkan kreativitas dan inovasi bagi para pendidik.
“Kurikulum Merdeka memberi ruang bagi pendidik untuk lebih kreatif dalam menyusun materi ajar yang sesuai dengan konteks dan kebutuhan peserta didik. Dengan pendekatan ini, guru diharapkan bisa menjadi fasilitator yang mendorong siswa berpartisipasi aktif dalam proses belajar,” ungkap Sulaiman Bakri.
Peserta matrikulasi yang merupakan mahasiswa baru T.A 2024/2025 ini terdiri dari berbagai kabupaten kota di provinsi Aceh diantaranya Kota Subulussalam, Aceh Selatan, Nagan Raya, Aceh Barat, Aceh Jaya, Banda Aceh, Aceh Besar, Pidie, Aceh Tengah.