Banda Aceh, BBG NEWS – Untuk lebih memantapkan standar jaminan mutu, baik akademik maupun non-akademik di lingkungan STKIP BBG Banda Aceh, khususnya sebagai salah satu upaya menjadi Perguruan Tinggi Swasta (PTS) unggulan, Jumat (6/2) bertempat di Aula Lantai III, STKIP BBG menggelar program pelatihan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) dengan tema “Pelatihan SPMI Sebagai Upaya Penyempurnaan Tata Kelola Perguruan Tinggi yang Bermutu”.
Selain STKIP BBG, turut berpartisipasi beberapa PTS lain yang berada dalam satu naungan Yayasan Pendidikan Getsempena dan Yayasan Tapeumulia Bangsa antara lain STKIP Bina Bangsa Meulaboh, STIKes Bina Nusantara Idi, STIKes Bina Bangsa Kuala Simpang dan STIKes Getsempena Lhoksukon. Pelatihan yang berlangsung selama dua hari tersebut, menghadirkan pembicara Bapak Dr Suhendrayatna M.Eng dan Dr Ir M Aman Yaman M.Agric.Sc. dari Universitas Syiah Kuala yang selama ini standar jaminan mutunya diakui paling unggul di wilayah Provinsi Aceh.
“Salah satu permasalahan di PTS, apa yang dilakukan tidak ditulis. Pelatihan ini merupakan bukti bahwa kita concern terhadap kemajuan kampus kita. Unsyiah penjaminan mutunya sudah unggulan, sehingga kita ingin belajar lebih banyak lagi. Hal ini juga untuk lebih memantapkan lagi langkah kita meraih misi menjadi PTS unggulan yang didukung dengan jaminan mutu,” ujar Ir H Hidayatullah Daud MT, selaku Ketua Pembina Yayasan.
Senada dengan itu, Ketua STKIP BBG Lili Kasmini M.Si mengatakan, STKIP BBG sebenarnya telah memiliki Unit Penjaminan Mutu (UPM) yang dibentuk sekian tahun lalu, namun karena STKIP BBG memiliki komitmen kuat akan mutu, baik akademik maupun non-akademik yang terus diperhatikan, maka pelatihan semacam ini sangat baik khususnya untuk menciptakan SDM yang bermutu dan memiliki daya saing.
“Melalui pelatihan ini akan lebih memantapkan lagi sistem penjaminan mutu yang sudah ada, untuk nantinya juga akan dilakukan sistem audit internal, untuk mengevaluasi apakah sudah berjalan sesuai aturan yang ada,” jelasnya.
Terkait SPMI, menurut salah seorang pembicara Aman Yaman, peningkatan mutu adalah sesuatu yang harus dilakukan terus menerus dan dimulai dari hal-hal kecil. Untuk meningkatkan mutu mesti dimulai dari standar minimal yang didasarkan pada standar nasional. Ia mencontohkan misalnya ketika pertama kali menerapkan standar mutu dimulai dari mutu toilet mahasiswa. STKIP BBG sendiri kata Aman sudah on the track, hanya saja diperlukan perbaikan-perbaikan yang terus menerus dengan menyeimbangkan antara fisik dan non fisik.
Suhendrayatna menambahkan pelatihan ini dinilai sangat penting untuk meningkatkan mutu STKIP BBG ke depan. Harapan beliau, kegiatan ini tidak hanya berupa pelatihan saja, namun perlu adanya tindak lanjut terhadap siklus Sistem Penjaminan Mutu STKIP BBG sehingga SDM yang dihasilkan kompetensinya juga meningkat.
Ia juga sangat mengapreasiasi STKIP BBG yang memiliki komitmen terus meningkatkan standar mutu yang dimilikinya. Karena, menurutnya, kendala utama PT selama ini dalam penjaminan mutu umumnya disebabkan pimpinan PT tidak memiliki komitmen kuat terhadap mutu. (*/nng)
Ka. Bag. Akademik STIKes Bina Nusantara IdiBanyak hal yang saya dapat setelah mengikuti pelatihan Sistem Penjamin Mutu Internal (SPMI), kita sadari bahwa perguruan tinggi jika ingin menjadi lebih baik dan berkembang sangat tergantung dari sebuah mutu pendidikan itu sendiri untuk meningkatkan 4 kunci agar suksesnya implementasi SPMI-PT antara lain komitmen pimpinan, kekuatan organisasi mutu, internal driven, serta dukungan (SDM dan dana). Harapannya pelatihan-pelatihan seperti ini terus digiatkan demi kemajuan sebuah perguruan tinggi.
Ka. UPM STKIP Bina Bangsa MeulabohAlhamdulillah, banyak sekali informasi mengenai penjaminan mutu dan SPMI yang didapat dari acara ini. Peningkatan mutu suatu institusi sangat membutuhkan dukungan dan kerjasama nyata dari semua pihak di lingkungan tersebut. Jadi harus bersemangat melanjutkan misi UPM untuk mewujudkan kampus yang bermutu.
Ka. Bag. Akademik STIKes Getsempena LhoksukonAlhamdulillah dengan dilaksanakan pelatihan SPMI ini, semakin membuka wawasan untuk belajar dan terus belajar demi meningkatkan mutu di STIKes dimulai dari hal kecil yang tidak pernah terlintas hingga hal yang besar. Saran saya, pelatihan SPMI bisa diadakan lagi khusus untuk 3 STIKes guna persamaan persepsi.Fitriati, M.Ed
Ka. UPM STKIP BBG Banda Aceh
Acara ini sangat baik dalam memberikan pencerahan tentang bagaimana melaksanakan SPMI di perguruan tinggi. Acara ini juga menginspirasi saya untuk merancang program-program kerja Unit Penjaminan Mutu ke depan.
Pembantu Ketua I STIKes Bina Nusantara IdiKegiatan ini dalam menyamakan pola pikir bersama tentang standar akademik/sistem penjaminan mutu internal. Sebenarnya standar akademik dan kebijakan akademik telah ada pada sekolah tinggi, tetapi dalam pelaksanaan/proses belum dipahami dengan baik maka diperlukan pembinaan yang continue, baik dalam pelatihan dan monitoring evaluasi pada sekolah tinggi.
Pembantu Ketua II STIKes Bina Bangsa Kuala SimpangSPMI penting sekali untuk dipahami oleh semua peserta. Apalagi secara umum peserta yang datang adalah para pimpinan di setiap sekolah tinggi, sehingga ini akan bermanfaat dalam pelaksanaan tugas di perguruan tinggi, dengan demikian tertib administrasi pun akan terealisasi. Tetapi yang paling penting komitmen dan konsistensi kita dalam pelaksanaannya, karena SPMI ini kan berkait erat dengan SOP dan mutu. Artinya, kebijakan harus sejalan dengan SOP. Di lain sisi, kita berharap pelatihan ini harus diperbanyak untuk meningkatkan kualitas SDM.