BANDA ACEH, BBG NEWS–STKIP BBG menjadi tuan rumah pelaksanaan Sosialisasi Kebijakan Bidikmisi bagi Perguruan Tinggi Swasta Tahun 2018. Kegiatan dilaksanakan oleh Lembaga Layanan Dikti Wilayah XIII Aceh bekerja sama dengan kampus STKIP Bina Bangsa Getsempena dan Direktorat Kemahasiswaan Dirjen Belmawa Kemenristekdikti. Kegiatan berlangsung di aula kampus STKIP BBG, Sabtu, (4/8/2018). Pemateri kegiatan tersebut Ismed Yusputra (Kasubdid Kewirausahaan dan Kesejahteraan Belmawa Dikti) dan Rosmalita (Tim Teknis Belmawa Dikti) yang juga dihadiri oleh Sekretaris Lembaga Layanan Dikti Wilayah XIII beserta jajarannya dan perwakilan perguruan tinggi swasta se-Aceh.
Lili Kasmini, M.Si, Ketua STKIP Bina Bangsa Getsempena menyampaikan terima kasih banyak kepada pihak Lembaga Layanan (LP2) Dikti Wilayah XIII yang telah mempercayai kampus STKIP BBG sebagai tuan rumah penyelenggara kegiatan. Beliau sebagai tuan rumah meminta maaf apabila ada kekurangan baik dari penyediaan tempat, fasilitas, maupun pelayanan.Beliau berharap dengan kegiatan ini juga menjadi ajang silaturahmi antar pengelola perguruan tinggi swasta se-Aceh karena silaturahmi akan membuat kita saling mengisi dan berdiskusi untuk kemajuan perguruan tinggi swasta Aceh di bawah naungan LP2 Dikti. Semoga kegiatan ini sukses dan mendapat ridha Allah swt.
Kegiatan dibuka oleh Sekretaris Lembaga Layanan Dikti Wilayah XIII Aceh Ilham Maulana. Dalam sambutannya beliau menyatakan bahwa program Bidikmisi ini niatnya sangat baik dalam memutuskan mata rantai kemiskinan terutama bagi anak-anak tidak berkecukupan namun memiliki kemauan yang tinggi dalam menempuh pendidikan. Meski program ini sasarannya untuk anak yang pintar yang hidup di bawah garis kemiskinan, namun di lapangan cukup banyak manipulasi data. Hal ini sangat miris karena bisa menghalangi orang lain yang lebih membutuhkan.
Oleh karena itu, kita harus teliti dalam menyeleksi agar beasiswa Bidikmisi benar-benar terealisasi kepada orang yang tepat. Selanjutnya harus ada pembinaan dari pembimbingnya supaya dana beasiswa ini digunakan secara efektif untuk pendidikannya bukan untuk gaya hidup. Beliau juga memuji kampus STKIP BBG yang indah, bersih, nyaman.
“Saya kagum karena tidak banyak PTS di Aceh yang mengutamakan kebersihan dan kenyamanan seperti ini,”pujinya.
Ismed Yusputra, Kasubdid Kewirausahaan dan Kesejahteraan Belmawa Dikti menyatakan bahwa program beasiswa Bidikmisi ini harus tepat sasaran, tepat waktu, dan tepat jumlah. Tepat sasaran artinya penyaluran beasiswa ini harus kepada mahasiswa yang kondisi ekonominya di bawah rata-rata sehingga tidak kita temukan lagi mahasiswa yang menggunakan beasiswa Bidikmisi ini untuk gaya hidup. Tepat waktu artinya penerima beasiswa Bidikmisi tidak lagi ditetapkan per semester tetapi menyeluruh selama proses perkuliahannya. Namun, pencairan terkadang terkendala masalah unggahan. pencairan bergantung pada cepat lambatnya proses pengunggahan. Tepat jumlah artinya dengan dana beasiswa yang sudah dicairkan tersebut apa yang sudah dihasilkan. Hasilnya tidak hanya prestasi akademik tetapi dampak keseluruhan dari program ini. Oleh karena itu, ke depan kita akan membuat program research study.
Rosmalita, Tim Teknis Belmawa Dikti menyatakan bahwa program Bidikmisi usianya sudah 18 tahun. Dengan usianya yang sudah beranjak dewasa sudah seharusnya program unggulan pemerintah ini sudah memberikan dampak besar terhadap visi misi Bidikmisi. Sukses tidaknya kegiatan ini menjadi tanggung jawb bersama, tidak hanya Dikti saja. Ada beberapa kebijakan Bidikmisi 2018 yakni penetapan dilakukan secara multi years untuk mahasiswa baru, mahasiswa baru yang ditetapkan bisa diganti dengan yang lain, rekening atas nama perguruan tinggi, pembukaan rekening baru harus dilakukan secara terpusat oleh masing-masing bank penyalur.