BANDA ACEH, BBG NEWS—STKIP BBG menjadi tuan rumah pelenggaraan Musyawarah Wilayah III APTISI Wilayah XIII Aceh tahun 2018 dan Seminar Pendidikan. Kegiatan yang bertema “Perguruan Tinggi Swasta Wilayah XIII Siap Menyukseskan Program Aceh Carong Yang Islami” berlangsung di aula kampus setempat, Kamis (3/5/2018).
Prof. Bansu Ansari, Ketua Penyelenggara menyampaikan terima kasih kepada pejabat daerah, rektor dan ketua yayasan perguruan tinggi swasta Aceh yang telah berhadir. Beliau menambahkan kegiatan ini terdiri dari dua sesi. Sesi pertama yakni seminar pendidikan dan sesi kedua tentang musyawarah wilayah.
Sementara itu, Ketua APTISI Aceh Ir. H. Hidayatullah Daud, M.T. mengajak semua unsur pimpinan PTS Aceh untuk bermusyawarah dengan baik untuk kemajuan PTS Aceh. Beliau menyatakan tidak mencalonkan diri sebagai ketua APTISI Aceh. Beliau berharap pengurus baru bisa menjalankan program program yg berdampak positif bagi pengembangan perguruan tinggi swasta Aceh Terima kasih kepada Bapak Ibu. Terima kasih juga untuk tuan rumah yang telah mempersiapkan kegiatan ini dengan baik.
Saidan Nafi, Asisten III Sekda Aceh mewakili Gubernur Aceh menyatakan bahwa kegiatan ini tidak semata untuk memilih pengurus tetapi juga untuk sama-sama memikirkan dan mendorong peningkatan mutu perguruan tinggi swasta Aceh. Pada sama ini, era globalisasi dan kemajuan teknologi meningkat pesat sehingga kita harus meningkatkan kecerdasan dan pembejaran harus disesuaikan dengan perkembangan zaman. Keberadaan lembaga harus ditingkatkan untuk melahirkan SDM yang kompetitif. Pemerintah Aceh sangat menyadai pentingnya pendidikan pada era persaingan global ini.
Pada sesi Seminar Pendidikan menghadirkan pemateri Dr. Mohd. Iqbal, AR (Ketua Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Aceh), Drs. T. Sulaiman Badai (Wakil Ketua Umum Kadin Aceh), dan Prof. Bansu Ansari (Wakil Ketua APTISI Aceh). Seminar dimediasi oleh Rita Novita, M.Pd. (Wakil Ketua I STKIP BBG).
Dr. Mohd. Iqbal, AR menyatakan bahwa tugas BPSDM adalah melaksanakan pengembangan sumber daya manusia dan aparatur di bidang penyelenggaraan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan pemerintah daerah. Sementara itu, sasaran BPSDM adalah menciptakan sumber daya aparatur yang berkualitas dalam memberikan pelayanan publik. Selain itu, juga meningkatkan kualitas aparatur dan non aparatur yang handal dan memiliki daya saing tinggi. “Kami transparan bekerja oleh karena itu kritik sangat kami harapkan demi kemajuan pengembangan SDM Aceh, “ujarnya.
Drs. T. Sulaiman Badai menyatakan bahwa globalisasi tidak hanya memberikan implikasi pada perdagangan internasional di sektor barang tetapi juga tetapi juga beberapa sektor jasa seperti pendidikan. Hal ini kemudian menempatkan pendidikan sebagai komoditas dalam perdagangan terutama di Indonesia. Pendidikan pada hakikatnya adalah menyiapkan SDM yang sukses dalam mengarungi kehidupan di masyarakat.
Sementara itu, Prof. Bansu Ansari menyatakan bahwa APTISI dilahirkan sebagai lembaga swadaya yang berfungsi sebagai mitra Kopertis dalam rangka meningkatkan mutu perguruan tinggi di Aceh.
Pada Muswil tersebut, Ir. H. Hidayatullah Daud, M.T., kembali terpilih sebagai Ketua Aptisi, sedangkan sekretarisnya Prof. Dr. Asnawi