STKIP BBG Adakan Kegiatan Persamaan Persepsi dan Bimtek Pelaksanaan PDS

16 Juli 2019 | BBG News

BANDA ACEH, BBG NEWS–STKIP BBG mengadakan Bimbingan Teknis Pelaksanaan Hibah Penugasan Dosen Sekolah (PDS) 2019. Kegiatan yang bertema, ” Membangun Sinergitas Antara Akademisi, Praktisi dan Pengambil Kebijakan Melalui Kegiatan PDS untuk Meningkatkan Mutu Pendidikan di Aceh,” berlangsung di aula kampus setempat, Selasa (16 Juli 2019). Dalam kegiatan ini STKIP BBG menggandeng pakar dari Unsyiah yaitu Dr. Muhammad Hasan, M.Si. selaku Wakil Dekan 1 FKIP Unsyiah untuk berbagi pengalaman atau best pratice dari pelaksanaan PDS tahun lalu yang sudah berhasil di Unsyiah.

Fitriati, M.Ed., Ketua panitia menyatakan bahwa STKIP BBG merupakan satu-satunya sekolah tinggi di Aceh yang memperoleh hibah PDS. Ini merupakan suatu kebanggaan bagi kami dan program ini menjadi pengalaman pertama bagi kami. Tujuan kegiatan ini tentu saja untuk menjalin kerja sama antara perguruan tinggi dengan sekolah untuk mencari pengalaman pembelajaran, memecahkan masalah pembelajaran dan mengevaluasi pembelajaran yang berlangsung.

“Ini ada hubungan timbal balik antara dosen dari perguruan tinggi dengan guru dan siswa di sekolah. Bagi dosen tentu mendapat pengalaman pembelajaran, memecahkan masalah dan menciptakan inovasi dan model pembelajaran. Bagi guru inovasi dan model pembelajaran akan diterapkan di sekolah,”pungkasnya.

Beliau juga menyampaikan terima kasih kepada perwakilan Dinas Pendidikan Provinsi Aceh dan Kota Banda Aceh. Terima kasih juga kepada Bapak/Ibu kepala sekolah beserta guru-guru sekolah mitra . Kedatangan Bapak/Ibu menunjukkan dukungan terhadap program ini.

Hal senada juga disampaikan oleh Regina Rahmi, M.Pd., Wakil Ketua III. Beliau menyatakan bahwa walau pengalaman pertama tetapi hal ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi kami. Ini merupakan salah satu program pemerintah yang disambut baik oleh kampus STKIP BBG karena akan berdampak bagi mutu kampus, salah satunya adalah merancang pembelajaran yang sesuai dengan perkembangan pendidikan untuk mahasiswa yang mengikuti mata kuliah Micro Teaching dan PPL.

“Selama mahasiswa sebagai calon guru hanya memahami teori tetapi menerapkannya dalam praktik pembelajaran karena tidak adanya relevansi antara teori dan praktik.

“Kami sangat mengharapkan Bapak/Ibu kegiatan ini dengan baik. Terima kasih banyak kepada panitia yang telah mempersiapkan kegiatan ini dengan baik. Terima kasih kepada Bapak/Ibu sekolah mitra yang telah berpartisipasi dalam kegiatan ini, “pungkasnya.

Kegiatan dibuka oleh Kabid Guru dan Tenaga Kependidikan Dinas Pendidikan Provinsi Aceh Dra. Nurhayati yusuf .M.M dalam sambutannya beliau menyatakan bahwa program ini ada kaitan erat antara pihak perguruan tinggi, pihak sekolah, dan Dinas Pendidikan. Untuk mewujudkan Aceh yang modern dan demokratis diperlukan SDM yang unggul dan berkarakter. Tentu saja guru yang cerdas dan berkarakter dihasilkan dari perguruan tinggi yang bermutu. Kami sangat bangga STKIP BBG menjadi pionir yang diutus pemerintah dalam menjalankan program PDS. Kita harapkan melalui kegiatan dapat meningkatkan mutu pendidikan di Aceh.

Bapak/Ibu dosen dapat menjadi agen pembaruan baik dalam aktivitas pembelajaran, kurikulum, maupun administrasi. Kegiatan ini berdampak baik bagi dosen dan guru. Bagi dosen dapat mengetahui permasalahan sekolah, mengenal karakteristik lingkungan sekolah dan siswa. Guru-guru juga dapat ilmu pengetahuan baru dan penerapan teknologi mutakhir.

“Mudah-mudahan kegiatan PDS ini dapat memberi dampak positif baik bagi pihak sekolah, perguruan tinggi, dan Dinas Pendidikan,”pungkasnya.

Rita Novita, pemateri dari STKIP BBG menyatakan bahwa ada beberapa capaian yang diharapkan dari program PDS ini yakni terlaksananya program PDS, terlaksananya pendampingan pencapaian kualitas pembelajaran, dan terciptanya kemitraan yang sejati antara dosen LPTK dan guru.

Nur Muhammad, Perwakilan Dinas Pendidikan Kota Banda Aceh menyatakan bahwa multifungsi PDS untuk menguatkan kemitraan dan komitmen, prosesnya turun ke sekolah, sebagai model dan melaksanakan pengabdian.

Dr. M. Hasan, M.Si., Wakil Dekan I FKIP Unsyiah yang juga menjadi pemateri dalam kegiatan tersebut menyatakan bahwa mekanisme pelaksanaan PDS ini adalah mengadakan rapat koordinasi tim pelaksana, mengadakan workshop sosialisasi, dosen melaksanakan kegiatan ke sekolah mitra, dan mengadakan seminar hasil.

Dosen harus belajar di sekolah karena dia mendidik calon guru. Dosen harus memahami kondisi dan permasalahan di sekolah supaya ilmu yang diajarkan kepada calon peserta didik di kampus relevan dengan lingkungan dan siswa di sekolah relevan. Sehingga nantinya bisa merancang inovasi pembelajaran yang akan diimplementasikan di sekolah. Begitu juga guru. Mampu mengimplementasikan inovasi dan model pembelajaran di sekolah. Kita harapkan kolabarasi antara dosen dan guru dapat memperbaiki mutu pembelajaran.

Bagikan
Skip to content