BANDA ACEH, BBG NEWS—Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) STKIP BBG bekerja sama dengan Dewan Mahasiswa (DEMA) UIN Ar Raniry menggelar Diskusi Kebangsaan Refleksi Hari Lahir Pancasila. Kegiatan yang bertema “Pancasila sebagai Pemerkuat Integrasi Bangsa” diadakan di Chek In Coffe Banda Aceh, Minggu (18/6). Hadir sebagai pembicara Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Aceh Jamaluddin ST dan Azhari, S.Ag, M.Si. dan Wakil Rektor III UIN Ar Raniry Prof. Dr. Syamsul Rijal, MA.
Jurmadi Abdullah, ketua penyelenggara dalam laporannya mengatakan bahwa kegiatan tersebut merupakan inisiatif mahasiswa saat melihat kondisi bangsa saat ini. Jumardi menambahkan pemuda harus mengambil peran penting dalam memperkuat Pancasila sebagai ideologi dalam berbangsa dan bernegara.
Jamaluddin ST menyatakan bahwa sebagai rakyat Indonesia yang hidup dari berbagai suku, agama dan ras harus menjadikan pancasila sebagai alat untuk memperkuat integrasi Indonesia. Jamaluddin juga mengajak seluruh pemuda untuk menjaga negara dari ancaman yang ingin merusak keamanan bangsa. Hal senada juga diungkapkan Azhari. Ia meminta para pemuda dan mahasiswa untuk memperkuat Pancasila sebagai pemersatu bangsa. “Betapa mulia para pendiri bangsa yang melahirkan Pancasila, karena tanpa Pancasila maka negara ini akan hancur,” ungkapnya.
Syamsul Rijal dalam diskusi menyatakan bahwa Pancasila merupakan pemersatu seluruh anak bangsa di Indonesia. Menurutnya, tanpa sebuah pemersatu seperti Pancasila maka bermacam-macam suku, agama, dan ras yang hidup di indonesia akan bercerai berai. “Karena memang ideologi Pancasila ini diciptakan sebagai pemersatu,”ujarnya.
Selanjutnya pembacaaan Deklarasi untuk Pancasila sebagai komitmen bersama untuk penguatan Pancasila. Teks deklarasi dibacakan oleh Ketua BEM STKIP BBG Irsadul Akhlis dan Presma UIN Ar-Raniry Nurul Ikhsan yang diikuti oleh puluhan mahasiswa se-Aceh. Kegiatan ditutup dengan penandatangan komitmen bersama mahasiswa provinsi Aceh peduli Pancasila. Perwakilan Dosen STKIP BBG yang berhadir yakni Rika Kustina, M.Pd., dan Wahidah Nasution, M.Pd.