BANDA ACEH, BBG NEWS–Prodi Sarjana Kebidanan FSTIK UBBG Banda Aceh mengadakan Seminar Pakar. Kegiatan yang bertema “Kebidanan pada Kasus Kompleks Kegawatdaruratan Maternal dan Neonatal” berlangsung di Plenary Hall kampus setempat, Kamis (6/1/2022). Pemateri kegiatan tersebut adalah dr.Yusrizal M.Ked, SpOG, Spesialis Obgyn RS Meuraxa dan RS Teungku Fakinah Banda Aceh
Kegiatan dibuka oleh Rektor UBBG Dr. Lili Kasmini, S.Si., M.Si. dalam sambutannya beliau menyampaikan bahwa dengan adanya seminar pakar ini menjadi pencerahan baru bagi dosen dan mahasiswa kebidanan dan keperawatan. Apalagi menghadirkan pakar yang sudah sangat berpengalaman dalam bidang kesehatan. Ilmu kesehatan khususnya kebidanan perubahannya sangat dinamis dari waktu ke waktu. Oleh karena itu, para pendidik tenaga kesehatan harus terus meningkatkan pengetahuannya.
“Harapannya mahasiswa dapat mengikuti kegiatan ini dengan serius karena akan banyak ilmu yang didapat. Semoga UBBG akan banyak melahirkan pakar-pakar kesehatan yang terus berinovasi dan memberikan kontribusi besar bagi dunia medis, ” ujarnya.
Rasa antusias dan mahasiswa tergambar jelas saat pemateri pertama dr.Yusrizal M.Ked, SpOG menyampaikan tata cara mengatasi shock pada ibu hamil, dan manajemen persalinan pada ibu hamil. Beliau menyampaikan bahwa pengetahuan kasus-kasus yang gawat seharusnya mendapat prioritas utama supaya para calon bidan dan perawat ini tahu langkah-langkah apa yang perlu dilakukan saat darurat proses melahirkan. Hal ini penting untuk menurunkan angka kesakitan apalagi angka kematian pada ibu.
“Saya berharap mahasiswa kesehatan betul-betul serius memahami tentang kasus kompleks kegawatdaruratan maternal dan neonatal karena hal ini sangat penting apalagi nanti saat benar-benar terjun ke dunia medis, “ujarnya.
Kemudian dilanjutkan dengan pemateri kedua Rahmisyah, SST,M.Kes. Beliau menyampaikan pentingnya peranan bidan dalam persalinan. Peran seorang bidan sangat besar dalam proses persalinan. Oleh karena itu, bidan harus siap melakukan deteksi secara dini kasus gawat darurat, cepat melakukan rujukan dan tepat dalam memilih fasilitas rujukan sesuai kebutuhan kasus gawat darurat. Pertolongan pasien pada kasus gawat darurat harus dilakukan secara tepat, cermat, cepat karena ukuran keberhasilan adalah waktu tanggap (respon time) dari penolong.