Dimuat di Serambi Indonesia edisi Selasa, 10 September 2024
MILA ELFIJA, Mahasiswi Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) Prajabatan Universitas Bina Bangsa Getsempena (UBBG), melaporkan dari Banda Aceh
Bagaimana bisa limbah menjadi produk berdaya guna? Mahasiswi PPG Prajabatan Universitas Bina Bangsa Getsempena (UBBG) Banda Aceh memberikan gebrakan baru melalui inovasi kreatif yang sangat berdaya guna.
Melalui mata kuliah Projek Kepemimpinan, mahasiswa PPG Prajabatan dituntut untuk menciptakan sebuah projek melalui kegiatan observasi dan ‘service learning’ di lingkungan masyarakat. Setelah menemukan masalah kemudian menganalisis bagaimana solusi yang ditawarkan sehingga melahirkan lima projek inovatif yang patut diberi apresiasi.
Projek tersebut adalah Pengelolaan Limbah Minyak Jelantah dan Daun Pandan Menjadi Sabun Cuci Pring dan Cuci Baju; Pemanfaatan Sumber Daya Alam Rempah Kunyit, Serai, dan Jahe Menjadi Jamu Sehat Bebas Pengawet.
Selain itu, Pengolahan Asam Sunti Menjadi Bumbu Rujak dan Saus yang Ramah Masyarakat; Pembuatan Payung Aceh dan Kipas Kasab, serta Pembuatan Botol Kaca Tali Rami.
Inovasi projek sangat berdaya guna ini memberi peluang kepada generasi Indonesia peka terhadap kreativitas dan sumber daya di sekitarnya. Contohnya, pemanfatan limbah minyak jelantah yang biasanya dibuang begitu saja, tetapi dapat diinovasikan menjadi sabun cuci baju berdaya guna.
Sabun cuci baju dari minyak jelantah ini sangat unik. Ternyata setelah minyak jelantah disuling dengan arang terciptalah minyak jelantah yang jernih dan bagus kembali. Menarik, bukan?
Nah, untuk menghasilkan sabun limbah berdaya guna ada bahan yang harus dipersiapkan. Yakni, soda api, aquades, garam, arang, dan bahan utama minyak jelantah yang telah disuling.
Selanjutnya, Pemanfaatan Sumber Daya Alam Rempah Kunyit, Serai, dan Jahe Menjadi Jamu Sehat Bebas Pengawet.
Di abad 21, penting untuk membiasakan memilih minuman sehat yang berdampak baik bagi kesehatan. Jamu merupakan minuman yang ramai digemari masyarakat Indonesia. Meminum jamu dapat meminimalisasi pemicu penyakit seperti darah tinggi, kencing manis, dan stroke.
Kita ketahui bersama masyarakt Aceh sangat doyan minum kopi atau teh setiap pagi, siang, dan malam. Jika dihitung, berapa kafein dan gula yang masuk ke dalam tubuh warga Aceh jika ngopi terus berupuluh-puluh tahun.
Nah, hadirnya buah pikir mengkreasikan sumber daya alam berupa rempah jahe, kunyit, dan serai disulap menjadi jamu yang memberi efek meningkatkan daya tahan tubuh, memberi energi, meredakan nyeri dan demam, meredakan radang tenggorokan, dan lainnya.
Target inovasi ini dilakukan di Panti Asuhan Rumoh Sejahtera Aneuk Nanggroe yang memiliki lahan yang tidak dimanfaatkan. Atas inisiatif buah pikir kreatif mahasiswa PPG kelompok 3 menawarkan projek tersebut kepada pengurus panti. Tujuannya, untuk memberikan jamu sehat terbaik untuk kesehatan penghuni panti maupun dapat juga dipasarkan untuk menambah pemasukan uang di panti.
Tidak kalah menariknya inovasi luar biasa lainnya, yaitu “Pengolahan Asam Sunti Menjadi Bumbu Rujak dan Saus yang Ramah Masyarakat. Lidah masyarakat Aceh sangat sensitif dengan persambalan yang dapat membangkitkan nafsu makan. Produksi asam sunti di Aceh sangat mendukung untuk menghasilkan produk makanan yang sumber utamanya dari asam sunti.
Melalui kerja sama dengan aparatur desa, mahasiswa menawarkan kreativitas sambal rujak dan saus dari sunti. Tidak perlu waktu lama, kerja sama dengan masyarakat desa beserta aparaturnya dapat diakomodasikan oleh mahasiswa PPG kelompok 2.
Saat kegiatan berlangsung ternyata ibu-ibu Desa Lagang sangat antusias mengikuti pelatihan mengelola asam sunti menjadi bumbu rujak dan saus yang ramah masyarakat.
Kreasi projek yang tidak kalah menarik lainnya adalah Pembuatan Payung Pengantin Aceh. Projek ini bertujuan mengatasi kurangnya minat masyarakat Aceh dalam pembuatan payung aceh. Kita ketahui bahwa payung aceh merupakan salah satu produk budaya Aceh yang sering dipakai saat acara-acara sakral dan penting. Misalnya, saat acara pernikahan, khitanan, dan penyambutan pejabat pemerintah. Hadirnya payung aceh menjadi ciri khas yang dapat dilihat oleh daerah luar bahkan negara luar yang mencerminkan keistimewaan dari masyarakat Aceh.
Terakhir, projek kreatif yang diciptakan oleh mahasiswa PPG Prajabatan adalah Pembuatan Kipas Kasab dan Botol Kaca Tali Rami. Projek ini sangat lekat dengan yang namanya estetika. Siapa yang tidak suka menghias? Kebanyakan dari masyarakat kita sangat senang melihat kreativitas produk yang unik dan menarik. Salah satunya seperti produk kipas kasab dan botol kaca tali rami.
Seni keindahan pada botol kaca yang dihiasi dengan tali rami memberi kecantikan tersendiri. Kreativitas tersebut dapat memicu peminat membeli di tengah-tengah persaingan sengit saat ini.
Kita dapat melihat bahwa telah berpuluh ribu usaha mikro, kecil, dan menegah (UMKM) yang berupaya memasarkan produknya. Dalam hal ini perlu adanya buah pikir yang kreatif bagaimana bersaing dengan pesaing lainnya guna menarik perhatian pelanggan. Seperti halnya ide menghias botol kaca dengan tali rami yang menjadi pemebda dari yang lain.
Nilai estetika ini dapat mendorong minat pelanggan yang tertarik melihat produk tersebut.
Pada Kamis, 29 Agustus 2024, kami melangsungkan kegiatan Gelar Karya PPG Prajabatan 2023 Gelombang 2 di kampus tercinta, UBBG. Kegiatan ini dilangsungkan sebagai tujuan akhir dari pelaksanaan projek atau mata kuliah Projek Kepemimpinan yang telah dilakukan per kelompok pada lokasi yang mereka tentukan. Kegiatan gelar karya ini dihadiri Rektor UBBG, Dr Lili Kasmini MSi. Juga dihadiri Wakil Dekan 1 sekaligus dosen pengampu mata kuliah Projek Kepemimpinan, Ibu Rita Novita MPd, Koordinator PPG Prajabatan UBBG sekaligus Dosen pengampu mata kuliah Projek Kepemimpinan, Ibu Rika Kustina MPd, dan juga dihadiri oleh praktisi yang sangat luar biasa hebatnya.
Kami menampilkan karya atau projek yang telah terwujud dalam bentuk produk siap dipakai dan dipasarkan. Produk seperti sabun, rujak sunti, jamu herbal, payung aceh, dan botol tali jerami dipamerkan di sana untuk dinilai oleh praktisi kelayakannya dan dapat dibeli oleh pengunjung. Sangat menarik, bukan? Ini merupakan kreativitas emas yang kami peroleh selama mengikuti perkuliahan Projek Kepemimpinan.
Koordinator PPG Prajabatan, Rika Kustina MPd juga mengatakan bahwa mata kuliah Projek Kepemimpinan merupakan wadah untuk menampung kreativitas mahasiswa PPG guna disalurkan pada masyarakat yang memerlukan solusi guna menyelesaikan permasalahan.
Beberapa lokasi masyarakat menjadi target pelaksanaan projek inovatif yang telah dipaparkan sebelumnya. Seperti di Panti Asuhan Penyantun Islam, Gampong Lagang dan Panti Asuhan Rumoh Sejahtera Aneuk Nanggroe.
Semua projek ini bukan sekadar memberi pelatihan dan sosialisasi saja, melainkan juga memberi pengalaman bagaimana masyarakat dapat memanfaatkan potensi lingkugan sekitarnya yang bermanfaat untuk kebutuhan mereka.
Selain untuk masyarakat, projek ini juga ditujukan untuk meningkatan keterampilan kepemimpinan mahasiswa PPG yang akan menjadi pemimpin nantinya. Sebagai calon guru di masa mendatang bagaimana kami dapat bersosialisasi dan memimpin peserta didik di lingkungan sekolah.
Dengan bekal pengetahuan dan keterampilan dari kegiatan projek pada mata kuliah Projek Kepemimpinan ini, menjadikan kami guru yang profesional, sosial, dan kompeten berbaur dengan masyarakat.
Artikel ini telah tayang di Serambi Indonesia dengan judul “Peserta PPG Prajabatan UBBG Berhasil Olah Limbah Jadi Produk Berdaya Guna”, https://aceh.tribunnews.com/2024/09/10/peserta-ppg-prajabatan-ubbg-berhasil-olah-limbah-jadi-produk-berdaya-guna?page=all.