Pengalaman Belajar Bersama Praktisi Mengajar di UBBG

12 April 2023 | BBG News

Dimuat di Serambi Indonesia, edisi Rabu, 12 April 2023

Anisa Tari, mahasiswi Pendidikan Bahasa Indonesia UBBG dan anggota UKM Jurnalistik kampus setempat, melaporkan dari Banda Aceh.

PRAKTISI Mengajar merupakan salah satu program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang digagas Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) RI.

Dalam program ini, dosen dan praktisi berkolaborasi dalam mengajar suatu mata kuliah. Tentu saja kehadiran praktisi yang mempunyai keahlian tertentu ini diharapkan dapat memberikan warna yang berbeda dalam proses pembelajaran.

Pembelajaran menjadi lebih menarik dengan suguhan inovasi dan pengalaman sang praktisi. Dengan begitu, mahasiswa/mahasiswi akan lebih giat dan tertarik untuk belajar dengan menggunakan metode pembelajaran ini.
Cara ini juga akan membangkitkan rasa percaya diri mahasiswa/mahasiswi dalam suatu bidang keahlian yang dimilikinya dan dapat mendorong keaktifan serta kreativitas mahasiswa/mahasiswi dalam ranah keterampilan menjadi lebih tinggi.

Salah satu pola serta teknik kerja kurikulum merdeka yang baru ini saya rasakan adalah praktisi mengajar. Praktisi mengajar adalah program yang diinisiasi oleh Kemdikbudristek agar lulusan perguruan tinggi lebih siap untuk masuk ke dunia kerja.

Program ini mendorong kolaborasi aktif praktisi ahli dengan dosen juara agar tercipta pertukaran ilmu dan keahlian yang mendalam serta bermakna antarsivitas akademika di perguruan tinggi dan profesional di dunia kerja. Kolaborasi ini dilakukan dalam mata kuliah yang disampaikan di ruang kelas baik secara luring maupun daring.

Alhamdulillah, beberapa bulan lalu kampus saya, yaitu UBBG Banda Aceh, khususnya Prodi S1 Pendidikan Bahasa Indonesia (Penbi) mendapat tiga pengajar praktisi. Mereka masing-masing memegang kendali mata kuliah Penulisan Kreatif, Perencanaan Pengajaran Bahasa Indonesia, dan yang terakhir Kewirausahaan.

Pada mata kuliah ini sebenarnya saya dan teman angkatan tidak berharap banyak, dari hanya sekadar pembelajaran biasa yang menilai keaktifan sikap, mengerjakan semua tugas yang diberikan, serta lulus dengan nilai yang baik. Namun, tidak disangka tiga mata kuliah ini banyak memberikan saya pengalaman yang sangat berharga serta sangat bernilai. Memberikan juga pengajaran untuk masa depan, masa yang akan saya jalani. Hal ini mendorong saya untuk menciptakan sesuatu yang baru dengan berbagai macam bentuk kreativitas yang akan bermanfaat bagi publik.

Hal yang pertama sekali membuat saya terkesan ialah Mata Kuliah Penulisan Kreatif yang diampu oleh Dosen UBBG, yaitu Bapak Hendra Kasmi MPd. Lalu setelahnya mata kuliah ini juga dipegang kendali oleh seorang pengajar praktisi juga seorang novelis. Ia baru menulis novel yang sangat populer berjudul “Kura Kura Berjanggut”. Beliau juga salah seorang sastrawan Indonesia yang ikut memberi pencerahan dan kebaruan dalam dunia sastra kontemporer melalui cerita-cerita pendeknya. Nama beliau adalah Bapak Azhari Aiyub. Dari beliau saya banyak mempelajari berbagai ragam prosa serta ilusi dalam sebuah karya sastra. Beliau juga mendorong saya untuk dapat mampu menciptakan sebuah karya tulis yaitu cerpen. Sekarang cerpen tersebut telah resmi dibukukan pada Kumpulan Karya Mahasiswa/Mahasiswi Penbi Angkatan 2021 dengan judul “Belenggu Kalbu”.

Saya sangat senang karena ini merupakan hal yang baru perdana saya cipta karya sastra berbentuk prosa yang langsung dimasukkan dalam sebuah buku. Belajar bagaimana caranya menulis sebuah karya dengan baik bersama beliau benar-benar membuat saya terkesan serta memiliki banyak wawasan dan ilmu baru.

Praktisi kedua ini juga tidak kalah membuat saya terkesan setelah praktisi yang pertama. Praktisi ini memegang kendali Mata Kuliah Perencanaan Pengajaran Bahasa Indonesia, yang diampu langsung oleh Dosen UBBG, yaitu Ibu Rika Kustina MPd yang selanjutnya di ambil alih mengajar oleh seorang guru profesional yang mengajar dari salah satu SMA terunggul di Banda Aceh, yaitu SMA Negeri 3 Banda Aceh. Beliau bernama Ibu Fatimah Kosaih MPd. Belajar dengan beliau mungkin bisa dikatakan sebagai salah satu keberntungan saya. Di mana saya benar benar mempelajari hal baru dalam era perkembangan pendidikan serta peralihan kurikulum yang kini baru saja berubah. Tentunya saya sebagai salah satu calon pengajar di masa yang akan datang sangat membutuhkan ilmu baru ini.

Beliau mengajarkan saya berbagai macam cara kerja serta teknik yang digunakan pendidik dalam mendidik/membimbing anak didik pada suatu lembaga pendidikan. Beliau benar-benar pengajar yang hebat hingga mampu membuat saya yang masih mahasiswi semester tiga merasa siap untuk terjun PPL.

Beliau juga mendorong saya untuk mengabadikan ilmu baru yang beliau ajarkan tentang Kurikulum Merdeka dalam sebuah karya nonfiksi yang berjudul “Modul Ajar Bahasa Indonesia Kurikulum Merdeka”. Yang sekarang ilmu tersebut masih melekat pada diri saya dan saya berharap dapat benar-benar benar bisa menerapkannya di masa yang akan datang sebagai salah seorang pengajar/pendidik.

Yang terakhir ialah praktisi Mata Kuliah Kewirausahaan yang diampu langsung oleh Dosen UBBG, Bapak Dr Rahmatullah MSi. Kemudian setelahnya dipegang kendali oleh seorang pebisnis terkenal sampai menembus pasar inernasional. Beliau bernama Zaid Bayu Isra. Beliau juga sempat mempresentasikan produk-produk unggulan Aceh yang tergabung dalam ASIA di depan Bapak Duta Besar RI di Kuala Lumpur.

Saya sangat termotivasi oleh perjalanan bisnis beliau yang kita semua tahu bahwa menjalankan bisnis tidak semudah yang kita bayangkan. Namun, beliau membuatnya terasa mudah dengan mengajarkan saya beberapa tip sukses dalam dunia bisnis. Beliau juga diakui sebagai salah satu penemu ide kreatif pengolahan buah malaka menjadi teh Amla. Sangat banyak ilmu yang beliau bagikan selama proses belajar- mengajar. Mulai dari mencari ide usaha, memasarkan produk, serta mengembangkan perusahaan. Bisnis tidak hanya dapat dijadikan sebagai satu satunya profesi. Keunggulan seorang pembisnis ialah dapat bekerja dalam sebuah lembaga negara serta dapat juga bekerja di dalam usaha bisnis yang dibangun sendiri.

Saran saya terkait program Kurikulum Merdeka yaitu praktisi mengajar ini semoga pemerintah dapat terus menjalankan praktisi mengajar di setiap kampus Indonesia. Terkhususnya di Aceh, baik di Kampus Universitas Bina Bangsa Getsempena maupun pada kampus lainnya. Karena, program ini sangat membantu dalam proses penyerapan materi pembelajaran kepada mahasiswa/mahasiswi. Juga dapat memilah minat serta bakat yang ada pada mahasiswa/mahasiswi sekalian. Sekian dari saya Anisa Tari dari Banda Aceh Universitas Bina Bangsa Getsempena melaporkan.

Artikel ini telah tayang di Serambi Indonesia dengan judul “Pengalaman Belajar Bersama Praktisi Mengajar di UBBG”, https://aceh.tribunnews.com/2023/04/12/pengalaman-belajar-bersama-praktisi-mengajar-di-ubbg?page=all.

Bagikan
Skip to content