Dimuat di Serambi Indonesia edisi Rabu, 31 Januari 2024
NURUL HUSNA, Mahasiswi Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia, Universitas Bina Bangsa Getsempena (UBBG) Banda Aceh, melaporkan dari Banda Aceh
Sore Sabtu lalu saya melangkah perlahan menuju Taman Wisata Meuraxa yang ada di dekat salah satu masjid bersejarah Aceh bernama Masjid Baiturrahim Ulee Lheue, Banda Aceh.
Lokasi taman ini sangat strategis, dekat dengan jalan raya. Pepohonan yang rindang membuat tempat ini teduh di siang hari dan menjadi tempat bermain anak-anak pada waktu sore.
Taman ini bisa disewa oleh komunitas seni. Termasuk oleh sebuah program studi (prodi) pendidikan yang ada di universitas untuk menampilkan pertunjukan dari para mahasiswa yang mengambil mata kuliah Pementasan Sastra. Misalnya saja, Prodi S-1 Pendidikan Bahasa Indonesia (Penbi) UBBG Banda Aceh sudah dua kali menyewa taman wisata ini untuk pementasan sastra.
Tahun lalu, saya dan teman-teman Penbi Angkatan 2020 berada di Taman Wisata Meuraxa ini sebagai pihak yang menampilkan pementasan sastra. Namun, tahun ini saya dan teman-teman datang sebagai penonton serta pemberi apresiasi terhadap pertunjukan yang ditampilkan oleh mahasiswa Penbi UBBG Angkatan 2021.
Apresiasi yang diberikan tentunya sesuai dengan apa yang kami lihat. Menurut saya, pementasan sastra yang diadakan oleh angkatan 2021 ini sudah bagus. Untuk berdiri di panggung terbuka kemudian disaksikan oleh banyak orang ini tidaklah mudah. Diperlukan keberanian dan mental yang kuat.
Pertunjukan kali ini ditampilkan di depan Dosen Penbi, Ibu Wahidah Nasution MPd, Bapak Hendra Kasmi MPd, Ibu Rika Kustina MPd, beserta keluarga dan mahasiswa Penbi dari beberapa Angkatan.
Teman-teman dari dosen Penbi juga hadir, termasuk warga sekitar yang berkunjung untuk menemani anaknya bermain. Juga hadir dosen Prodi S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Bapak Zainal Abidin S, MPd dan para peserta Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) Angkatan 3 dari beberapa kampus yang ada di Indonesia.
Pementasan sastra kali ini ada lima kelompok. Pertunjukan yang ditampilkan mencakup Musikalisasi Puisi “Fana adalah Waktu” dalam bahasa Indonesia, Legenda “Batu Belah Batu Bertangkup” dalam bahasa Gayo, berbalas pantun “Cinta Han Sampoe” dalam bahasa Aceh, Visualisasi Puisi “Nyeri Aceh” dalam bahasa Indonesia, dan pantomim “Petualangan di Taman Hiburan” yang diiringi musik instrumentalia.
Setelah satu penampilan usai, pembawa acara mengajukan pertanyaan kepada para penonton jika ada yang ingin ditanyakan dan kelompok yang tampil menjawabnya. Bila tidak ada yang bertanya, maka perwakilan kelompok ada yang menyampaikan pesan moral yang terkandung dalam pertunjukannya, bahkan ada yang menceritakan secara singkat perjuangannya sehingga bisa tampil di depan umum dengan maksimal.
Pembawa acaranya adalah Nurul Safitri, mahasiswi Penbi Angkatan 2022. Pertunjukan ini dimulai sekitar pukul 17.00 dan berakhir pukul 18.30 WIB ditandai dengan foto bersama.
Kemeriahan pementasan ini bertambah dengan lagu yang dinyanyikan Jayyiduzikrihi, mahasiswa Penbi Angkatan 2022. Pementasan sastra ini merupakan mata kuliah semester lima yang ada di Prodi S-1 Penbi UBBG Banda Aceh. Dosen pengampunya, Ibu Wahidah Nasution MPd dan Bapak Hendra Kasmi MPd. Kedua dosen tersebut berasal dari Prodi S-1 Penbi UBBG itu sendiri.
Mata kuliah ini tidak hanya menghasilkan pertunjukan pada akhir semester, tetapi ada juga tugas individu dan kelompok. Semua proses yang dilalui tidaklah semudah membalikkan telapak tangan.
Tampil di atas panggung memerankan tokoh tertentu tidak mudah. Tentu saja perlu latihan yang berulang. Tugas kru di belakang layar juga tidak mudah, butuh pengentahuan serta keterampilan di masing-masing bidang.
Kemampuan para tokoh di atas panggung diasah oleh para dosen pengampu. Tak jarang para tokoh harus mengasah bakat itu secara mandiri di depan cermin atau meminta para kru untuk melihat lakonnya.
Dalam mata kuliah Pementasan Sastra ini setiap kelompok harus mengikuti semua arahan dosen dalam menentukan naskah yang ingin ditampilkan. Baik itu bentuknya musikalisasi puisi, visualisasi puisi, legenda atau cerita rakyat, dan lain-lain tentunya harus ada pesan moral yang disampaikan kepada penonton. Meskipun tanpa mereka sadari, selain menikmati suatu adegan di atas pentas, semua penonton sebetulnya mendapat minimal sebuah pesan moral yang bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari.
Saya sangat bersyukur bisa menjadi salah satu penonton pementasan sastra yang diadakan Sabtu, (13/1/2024) lalu.
Memori ini mengingatkan saya pada satu tahun lalu, tepatnya pada semester lima, kami (Penbi Angkatan 2020) juga mengambil mata kuliah Pementasan Sastra dan tampil di tempat ini. Saat itu mata kuliah ini diampu oleh Ibu Wahidah Nasution dan dosen praktisi, Bapak Ahmad Fauzan MAg. Kedua dosen tersebut sudah membimbing kami dengan baik. Semua tokoh dan kru mendapat latihan yang sama, dari pemanasan, olah vokal, olah fisik, fokus, sampai rasa.
Awalnya, latihan ini terasa berat karena baru pertama dilakukan. Namun, lama-lama kami terbiasa dengan semua latihan yang diberikan. Pada waktu kelompok saya mendapat naskah Drama Monolog dan kami memilih judul “Lugu Kayu Bakar”. Kelompok lain mendapat naskah Prosa “Legenda Putri Pukes”, kelompok selanjutnya dapat Musikalisasi Puisi “Rajah”.
Pementasan sastranya diadakan pada hari Sabtu, (7/1/2023) tahun lalu di Taman Wisata Meuraxa. Namun, acara itu diberi nama “Kreativitas Final (Kanal) Ke-6 Tahun 2023 Penbi UBBG”.
Pada hari itu kami berada di taman ini dari pagi karena harus geladi bersih sebelum tampil dan semua peralatan yang digunakan saat pementasan harus dibawa ketika pergi ke sini.
Saya masih ingat pagi itu hujan turun saat kami sudah berada di lokasi. Awalnya kami berteduh di bawah panggung bersama Ibu Wahidah, setelah hujan mulai reda kami berpencar dengan kesibukan masing-masing.
Saya berteduh di tempat duduk yang ada di sekitar taman sebab masih hujan. Taman wisata ini luas dan indah. Ada beberapa tempat yang bisa dijadikan latar untuk berfoto. Saya hanya memperhatikan kegiatan yang dilakukan oleh teman-teman. Geladi bersih dilaksanakan sewaktu hujan sudah berhenti, meskipun kemudian kembali gerimis tetap dilanjutkan karena waktunya mendesak.
Untuk bersih-bersih dan mengangkat properti waktu tampil kami dibantu mahasiswa Penbi Angkatan 2022 hingga penampilan selesai. Acara Kanal itu dimulai sekitar pukul 16.30 WIB sesudah semua tokoh dirias, dan untunglah saat itu tak lagi hujan.
Acara tersebut dihadiri oleh dosen pengampu dan praktisi mata kuliah Pementasan Sastra, serta mahasiwa Penbi dari beberapa angkatan dan warga yang mengunjungi Taman Wisata Meuraxa. Pembawa acaranya Nurul Safitri, mahasiswi Penbi Angkatan 2022 dan dimeriahkan oleh penampilan puisi dari Penbi Angkatan 2021. Pementasan berakhir menjelang magrib.
Sebelum bubar kami foto bersama. Foto Kreativitas Final VI Tahun 2023 Penbi UBBG ini bahkan dimuat oleh Koran Prohaba terbitan Senin (9/1/2023). Senang hati melihatnya.
Artikel ini telah tayang di Serambi Indonesia dengan judul “Pementasan Sastra di Taman Wisata Meuraxa”, https://aceh.tribunnews.com/2024/01/31/pementasan-sastra-di-taman-wisata-meuraxa?page=all.