Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) RI Prof Dr Mohamad Nasir mewacanakan kebijakan khusus untuk seluruh perguruan tinggi baik swasta maupun negeri untuk dapat menyelenggarakan pelatihan tanggap bencana.
“Nantinya akan kami masukkan menjadi materi bagi seluruh perguruan tinggi dalam menyambut mahasiswa baru (maba). Kami targetkan dapat dilaksanakan pada penerimaan mahasiswa baru (PMB) Tahun Akademik 2019/2020 ini,” ucap Prof Nasir kepada Tribunjateng.com, Rabu (2/1/2019).
Itu diutarakannya seusai menjadi dosen tamu dalam kuliah umum bertajuk Membangun Generasi Milenial Indonesia yang Berkarakter dengan Semangan Prestasi di Auditorium Prof Wuryanto Universitas Negeri Semarang (Unnes) Kampus Sekaran Gunungpati Kota Semarang.
“Dalam penyambutan maba, di awal perkuliahan, kampus harus memberikan materi tentang bela negara, wawasan kebangsaan, pendidikan antikorupsi, dan tanggap bencana dalam situasi apapun. Itu jadi pengembangan program sebelumnya tentang kebencanaan,” tandasnya.
Prof Nasir berkata, sejak 2015 silam Kemenristekdikti RI telah memiliki program pengawalan kebencanaan nasional. Dimana dalam pengelolaannya merupakan hasil kinerja lintas sektoral. Misal tentang penyelesaian asap, banjir, hingga gempa.
“Itu juga jadi bagian konsentrasi yang kami ikuti sebagai bagian antisipasi dini mulai dari kegiatan monitoring, edukasi, hingga sosialisasi kepada masyarakat. Di lingkungan perguruan tinggi misalnya pembekalan mahasiswa untuk kemudian disampaikan ke masyarakat lebih luas lagi,” terangnya.
Berkait kurikulum mitigasi bencana, dia pun membuka ruang serta mengajak perguruan tinggi untuk dapat membuka program studi (prodi) khusus tentang mitigasi bencana. Pihaknya mempersilakan apabila ada perguruan tinggi yang hendak merencanakan dan mengajukan pembukaan prodi baru itu.
“Belum lama ini, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) RI menyampaikan hal tersebut. Harapannya ada lulusan yang secara khusus menekuni bidang mitigasi bencana. Ada beberapa kampus yang sudah mengajukan dan saat ini dalam proses perizinannya,” tandasnya.(dse)