Muhammad Harris
Mahasiswa S2 Pendidikan Dasar UBBG
Bak kurikai timoh meubuju Bungöng meutabu manseusilingka Jröh rupa ceudah meulaku
Lam rindu jitubièt cinta
Artinya:
Pohon Kurikai tumbuh membujur bunga bertabur sekelilingnya Canti rupa indah prilaku dalam rindu keluar cinta
Hikayat pantun di Aceh merupajab warisan budaya yang kaya dan mempesona. Hikayat pantun adalah bentuk sastra lisan yang terdiri dari rangkaian pantun yang menceritakan kisah-kisah epik atau legenda dengan penggunaan Bahasa yang indah dan penuh makna tersirat. Sebagai contoh bahwa orang Aceh sangat menggemari pantun tampak dalam brbagai acara formal atau upacara adat. Di Aceh, hikayat pantun telah menjadi bagian tak terpisahkan dari identitas budaya dan merupakan salah satu bentuk ekspresi seni yang unik. Kebanyakan pembicara mengucapkan pantun berikut pada saat menutupi pembicaraan.
Namun untuk menjaga keberlanjutan Hikayat Pantun di Aceh, perlu adanya upaya pelestarian dan mendukung pengembangan apresiasi terhadap warisan budaya ini. Pengajaran hikayat pantun dalam kurikulum pendidikan, penyelenggaraan pertunjukan hikayat pantun, serta dokumentasi dan penelitian lebih lanjut.
Pantun seumapa adalah pantun yang berkaitan dengan masalaha perkawinan. Dengan kata lain, pantun ini disampaikan oleh pihak linto baro dan pihak dara baroe pada prosesi perkawinan. Proses berpantun selanjutnya adalah penyerahan lintô barô kepada pihak dara barô. Kemudian dilanjutkan dengan pemberian tertentu (peunulang) dari mertua kedua belah pihak, serta wasiat atau nasihat orang tua kepada kedua mempelai. Khusus untuk adat Pidie, mempelai laki-laki tetap berdiam di rumah atau dalam lingkaran keluarga istri. Karena itu, tidak ada ungkapan dalam pantun tentang penglepasan seorang daro barô untuk mengikuti suaminya. Pantun khusus untuk melepaskan anak perempuan yang sudah bersuami kalau ada diucapkan saat upacara peumeungklèh (memisahkan), yaitu upacara pemisahan makan bersama antara orang tua dengan anaknya dan suami anaknya. Dengan kata lain, mereka tidak lagi masak bersama, bahkan tidak lagi tinggal serumah, meskipun tetap dalam lingkaran keluarga istri.
Pantun adat merupakan salah satu sarana yang ampuh untuk menanamkan nilai-nilai budaya dari adat atau untuk mempertahankan adat. Pantun adat merupakan sesuatu yang sangat dijaga oleh komunitas tertentu dan karena itu perlu dipertahankan, termasuk mengingatkannya melalui pantun Pantun Adat sebagai berikut:
Adat meukoh reubông
Hukôm meukoh purieh
Adat jeuet barangho takông
Hukôm han jeuet baranghotakieh
(Adat berpotong rebung
Hukum berpotong bambu tua
Adat boleh diubahsesuaikan
Hukum tak boleh sembarang dikiaskan)
Maté aneuk mupat jeurat
Gadöh adat pat tamita
(Mati anak jelas kuburannya Hilang adat dicari di mana)