Mengenal Hikayat Pantun Aceh

24 Juni 2024 | BBG News

Muhammad Harris

Mahasiswa S2 Pendidikan Dasar UBBG

 

Bak kurikai timoh meubuju Bungöng meutabu manseusilingka Jröh rupa ceudah meulaku

Lam rindu jitubièt cinta

Artinya:

Pohon Kurikai tumbuh membujur bunga bertabur sekelilingnya Canti rupa indah prilaku dalam rindu keluar cinta

Hikayat pantun di Aceh merupajab warisan budaya yang kaya dan mempesona. Hikayat pantun adalah bentuk sastra lisan yang terdiri dari rangkaian pantun yang menceritakan kisah-kisah epik atau legenda dengan penggunaan Bahasa yang indah dan penuh makna tersirat. Sebagai contoh bahwa orang Aceh sangat menggemari pantun tampak dalam brbagai acara formal atau upacara adat. Di Aceh, hikayat pantun telah menjadi bagian tak terpisahkan dari identitas budaya dan merupakan salah satu bentuk ekspresi seni yang unik. Kebanyakan pembicara mengucapkan pantun berikut pada saat menutupi pembicaraan.

Namun untuk menjaga keberlanjutan Hikayat Pantun di Aceh, perlu adanya upaya pelestarian dan mendukung pengembangan apresiasi terhadap warisan budaya ini. Pengajaran hikayat pantun dalam kurikulum pendidikan, penyelenggaraan pertunjukan hikayat pantun, serta dokumentasi dan penelitian lebih lanjut.

Pantun seumapa adalah pantun yang berkaitan dengan masalaha perkawinan. Dengan kata lain, pantun ini disampaikan oleh pihak linto baro dan pihak dara baroe pada prosesi perkawinan. Proses berpantun selanjutnya adalah penyerahan lintô barô kepada pihak dara barô. Kemudian dilanjutkan dengan pemberian tertentu (peunulang) dari mertua kedua belah pihak, serta  wasiat  atau  nasihat  orang  tua  kepada  kedua  mempelai.  Khusus  untuk  adat  Pidie, mempelai laki-laki tetap  berdiam di rumah atau dalam lingkaran keluarga istri.  Karena itu, tidak ada ungkapan  dalam pantun tentang penglepasan seorang daro barô untuk  mengikuti suaminya. Pantun khusus untuk melepaskan anak perempuan yang sudah bersuami kalau ada diucapkan  saat  upacara peumeungklèh (memisahkan),  yaitu  upacara pemisahan  makan bersama antara orang tua dengan anaknya dan suami anaknya. Dengan kata lain, mereka tidak lagi  masak  bersama,  bahkan  tidak  lagi  tinggal  serumah,  meskipun  tetap  dalam  lingkaran keluarga istri.

Pantun adat merupakan salah satu sarana yang ampuh untuk menanamkan nilai-nilai budaya dari adat  atau  untuk mempertahankan adat. Pantun adat merupakan sesuatu yang  sangat dijaga  oleh  komunitas  tertentu  dan  karena  itu  perlu  dipertahankan,  termasuk mengingatkannya melalui pantun Pantun Adat sebagai berikut:

Adat meukoh reubông

Hukôm meukoh purieh

Adat  jeuet barangho takông

Hukôm han jeuet baranghotakieh

 

(Adat berpotong rebung

Hukum berpotong bambu tua

Adat boleh diubahsesuaikan

Hukum tak boleh sembarang dikiaskan)

 

Maté aneuk mupat jeurat

Gadöh adat pat tamita

 

(Mati anak jelas kuburannya Hilang adat dicari di mana)

Bagikan
partner-1
partner-2
partner-3
partner-4
partner-5
partner-6
partner-7
partner-8
partner-9
partner-10
partner-11
partner-12
partner-13
partner-14
partner-15
partner-16
Skip to content