Oleh : Ria Eka Putri
Mak, telah lama bulan mendayung
Ia berarak dari ketiadaan menuju kesempurnaan
Ia menyala dari keheningan gulita
Hingga batin masih meratap
Menatap atap yang tak kudapat
Dan rindu menjamu
Dalam peluh menggebu qalbu
Mak, telah lama bintang membentang
Namun ya masih di atap yang lain
Tangis kadang menjadi bantal ya
Dan Mak ibarat gulingnya
Untuk selalu ya bekap
Untuk rindu yang serasa berabad
Mak, malam ya larut dalam sajak
Semua tergores indah menyajikan makna
Namun
Ya tak bisa merangkai diksi
Ya tak bisa meramu majas
Hingga intonasi terbengkalai dalam derai
Kadang nada bersembunyi di balik serak
Mak, ini bukan puisi
Mak, jika aku kembali
Sisihkan pelukmu untukku
Jika kemenangan kuperoleh di rantau
Teruslah doakan daku
Karena Syukurku adalah Aminmu
Ria Eka Putri, Mahasiswa PBSID STKIP BBG