Mahasiswa PGSD UBBG Lolos Proposal PKM-K Kemendikbud

28 Mei 2022 | BBG News

BANDA ACEH, BBG NEWS–Proposal Mahasiswa PGSD UBBG berjudul “Kotak Musik Weker Aroma Terapi untuk Penderita Insomnia Berbahan Dasar Kaleng Bekas”lolos Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan (PKM-K) Kemendikbud, Jumat (27/05/2022). Tim diketuai oleh Mira Dahlia Sari dengan anggota Saswita, Siska Sri Rahayu, dan Mulyani.

Aprian Subhananto, M.Pd., dosen pembimbing menyampaikan rasa syukur kepada Allah atas lolosnya proposal PKM mahasiswa binaannya. Beliau menambahkan bahwa program PKM Kewirausahaan ini sendiri merupakan kreativitas mahasiswa untuk dapat menuangkan serta mengimplementasikan sebuah ide agar dapat menjadi produk yang memiliki nilai kreativitas berbasis IPTEK, berpeluang pasar, dan berpotensi menjadi pengembangan lanjutan. Melalui program ini diharapkan dapat membuka usaha baru di daerah Aceh juga Indonesia.

“Saya tertarik membimbing karena melihat potensi pada alat ini sangat besar. Terlebih saat melihat data insomnia yang ada saat ini” ujar dosen yang juga menjabat sebagai Ketua Unit Minat, Bakat, Penalaran, dan Kepala Biro Kemahasiswaan, dan Alumni UBBG ini.

Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan, Cut Marlini, M. Pd. mengungkapkan rasa bangga kepada mahasiswa yang lolos program ini. Perjuangan yang membawa hingga bisa lolos hibah PKM ini bukanlah hal yang mudah. Para mahasiswa harus mampu menghadapi tantangan. Ada ribuan ide menarik yang berasal dari seluruh Indonesia sehingga persaingannya sangat ketat. Beliau juga mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing yang telah membawa mahal bimbingannya menginjak kali kedua lolos program PKM.

“Institusi selalu memberi dukungan penuh kepada para mahasiswanya dalam menggapai prestasi, kita tentunya sangat berharap proposal ini juga akan lolos pada PIMNAS dan bisa menjadi juara, ” tutupnya.

Mira Dahlia Sari, Ketua tim menyatakan senang bisa lolos dalam program ini. Mira memaparkan tahapan kegiatan ini mulai dari menyusun proposal, mengajukan proposal ke kampus kemudian reviu internal oleh kampus, mengajukan akun, mengunggah proposal dan menunggu pengumuman pendanaan. Tantangan yang paling berat adalah komitmen, kedisiplinan, dan kerja sama tim dalam pembuatan proposal ini. Kami dapat melewati itu semua sampai akhirnya dapat mengerjakan proposal ini tepat waktu.

“Program kerja yang akan saya lakukan ke depannya harus sesuai dengan proposal yang tim kami buat. Saya dan tim akan berusaha keras untuk menjadikan produk ini layak di pasarkan dan bermanfaat bagi masyarakat yang membutuhkan, ” ujarnya.

Bagikan
Skip to content