BANDA ACEH, BBG NEWS—“Nelayan tidak lagi mengeluh /Walau kian sulit melempar sauh/ tak terhitung mengalir peluh/BBM tetap melambung jauh/ cintaku tidak pernah cukup/melihat nelayan tangannya menangkup/hanya angin yang tergantung/lepas bersama kabut yang menantang” Suara penyair itu mengalun sendu, sepilu nasib petani dan nelayan yang saban waktu bergelut dengan hamparan terik dan hempasan gelombang demi kejayaan pangan dan laut Indonesia, walau kesejahteraan mereka terhempas akibat harga barang yang melambung. Itulah penggalan puisi yang dibacakan di pentas utama Stadion Harapan Bangsa Lhoong Raya pada Penutupan Penas XV 2017, Kamis (11/5).
Sementara di lapangan ratusan penari dari UKM Kreasi Seni STKIP BBG bergabung dengan penari dari sanggar seni lainnya menyuguhkan tarian kolosal. Saman, tarek pukat, ratoh duek menyatu dalam sebuah mahakarya. Tangan yang lentik dan tubuh yang lentur, mereka bergerak. Ada yang menanam padi, menumbuk, menampi beras, menarik pukat sebagai cerminan realitas kehidupan petani dan nelayan yang menggelora.
Riza Oktariana, pembina UKM Kreasi Seni menyatakan bahwa penari STKIP BBG yang berjumlah 40 orang tampil memukau di hadapan penonton dari penjuru tanah air. Mereka penuh semangat dan percaya diri dan tidak sedikit pun merasa grogi saat berbaur dengan penari lain apalagi disaksikan oleh khalayak nusantara. “Mereka telah melewati proses yang panjang dan melelahkan untuk mencapai kesuksesan. Terima kasih para civitas akademika yang telah mendukung tim UKM Kreasi Seni,”ujarnya.
Ketua STKIP BBG Lili Kasmini, M.Si menyatakan bahwa UKM Kreasi Seni STKIP BBG telah menggampai puncak dari sebuah kreativitas. Telah banyak persembahan event-event besar yang telah disuguhkan oleh tim penari besutan Riza Oktariana ini, namun baru kali ini mereka menyajikan tarian massal yang disaksikan langsung pejabat negara. “Ini baru namanya mahakarya. Sukses terus tim UKM Kreasi Seni STKIP BBG,”ujarnya.
Acara Penas XV 2017 yang di gelar dari tanggal 6 sampai dengan 11 Mei 2017 itu ditutup secara resmi oleh Gubernur Aceh Dr. Zaini Abdullah. Hadir dalam penutupan tersebut Ketua KTNA Pusat Winarno Tohir.