Serambi Indonesia, edisi Senin, 4 Januari 2020
Rosmayani, Mahasiswa Pendidikan Bahasa Indonesia STKIP Bina Bangsa Getsempena Banda Aceh, Melaporkan dari Bakongan Timur, Aceh Selatan
Dalam beberapa bulan masa pandemi ini saya selalu memikirkan untuk liburan. Tetapi saya bingung untuk berlibur kemana karena menurut saya di kampung sendiri tidak ada tempat yang indah atau menarik untuk dinikmati hingga terlintas dipikiran saya bahwa ada tempat yang menurut masyarakat setempat dan para wisata lainnya mengakui keindahan tempat tersebut. Pesona alamnya juga begitu sejuk dan nyaman untuk para wisata yang ingin bermalaman di tempat itu. Jadi saya ingin mengunjungi tempat wisata yang banyak orang mengatakan bawah letak tempat wisata itu jauh dari perkampungan karena harus melintasi hamparan laut yang biru, tempat wisata itu berada di tengah-tengah laut.
Hamparan laut yang biru suasana yang tenang dan nyaman untuk dikunjungi oleh para wisatawan. Saya memutuskan untuk berkunjung di tempat tersebut. Suasana yang tenang dan nyaman untuk dikunjungi adalah keinginan semua para wisatawan, betul bukan? Ditempat tersebut adalah tempat yang memanjakan mata sehingga para wisatawan enggan untuk meninggalkan pulau tersebut. Keindahan pesona dan distinasi wisata Pulau Dua yang berada di Kampung Ujong Pulo Rayeuk kecamatan Bakongan Timur Aceh Selatan. Jarak ke tempat wisata dari tempat saya tinggal membutuhkan waktu setengah jam perjalanan dengan roda dua. Perjalanan tersebut hanya sampai ke kampung Ujong Pulo saja tidak langsung ke pulau dua tersebut. Jika kita ingin menuju ke pulau dua, harus menyewakan Boet nelayan dengan tarif 35.000 ribu per orangnya tarif tersebut hanya ditentukan pada hari lebaran saja tetapi jika hari biasanya tarifnya sekitar 25 ribu. Di saat para pengunjung di antar kepulau dua tersebut orang yang membawa Boet juga menunggu di pulau dua sampai Pengunjung pulang. Dari dataran pantai Ujung Pulau Rayeuk, menyeberang kelokasi pulau dua membutuhkan waktu 15 menit.
Wisata Pulau Dua disebut tempat yang memanjakan mata karena mengapa pesona pantainya begitu eksotis. Saat ini wisata Pulau Dua menjadi salah satu tempat wisata yang sering dikunjungi warga Aceh Selatan atau para wisata lainnya pada saat hari libur. Di pulau dua, bisa juga untuk kita bermalam dengan membawa tenda karena pada pulau tersebut tidak disediakan tempat tinggal. Banyak masyarakat setempat yang memanggang ikan dari hasil pancingannya. Disana bukan hanya untuk menikmati keindahanya tetapi juga bisa mencari ikan dengan cara memancing tetapi hal ini sering dilakukan oleh para remaja-remaja kampung yang berombongan untuk bermalaman di tempat tersebut dan membawa lespeker besar untuk di hidupkan musik.
Di Pulau Dua, bukan hanya keindahannya pada air laut yang biru dan jernih tetapi disana juga terdapat kerang-kerang yang unik dan bagus sehingga pengunjung yang datang wajib membawa pulang kerang yang ada dilaut itu sebagai untuk hiasan Aqua rium. Pulau Dua juga di kelilingi dengan pasir putih yang ditanami dengan pohon kelapa dan pohon cemara. Begitu indah Bukan? Suasana yang ada di pulau dua tersebut berasa seperti kita berada di Pulau Bali.
Disini saya sedikit menceritakan tentang legenda yang terdapat dipulau dua Bakongan Timur ini. Dibalik pesona alam yang indah dan nyaman untuk dikunjungi dipulau itu pula, tersirat suatu lagenda dan sekaligus menjadi kisah cerita rakyat yang terdapat di Aceh Selatan Dahulunya dua pulau itu menyatu seperti pulau biasa, dan pada akhirnya terpisah menjadi dua seperti yang kita lihat sekarang ini. Yang menyebabkan kedua pulau itu berpisah karena adanya pertengkaran antara tuan tapa dan dua ekor naga yang ingin merebut putri tuan tapa oleh kedua ekor pasangan Naga. Perkelahian yang begitu hebat antara tuan tapa dan dua ekor naga itu berhasil dimenangkan oleh tuan tapa. Sang naga melarikan diri dan melintasi suatu pulau dan akhirnya pulau tersebut terpisah menjadi dua maka dari situ baru lah disebut nama pulau itu dengan Pulau Dua. Salah satu dia antara pulau tersebut tidak bisa dikunjungi karena seperti yang dikatakan oleh warga setempat jika kita berkunjung di pulau tersebut kita tidak menemukan arah pulang untuk kembali. Hanya saja pulau dua tersebutlah yang bisa dikunjungi oleh para wisata.
Hal tersebut dibuktikan dengan adanya sebuah kapak yang konon merupakan milik dari Tuan Tapa. Legenda tersebut juga mempengaruhi atas nama daerah serta nama pulau yang berhubungan dengan Tuan Tapa. Makanya disaat kita berada dipulau dua tersebut tidak dibolehkan untuk ria sekali karena takut terjadi yang tidak kita inginkan.
Dengan kondisi pulau tanpa orang yang tinggal di pulau tersebut, membuat para pengunjung sangat leluasa melakukan aktivitas apapun di pulau tersebut. Bahkan serasa milik sendiri dan bebas menyelusuri pulau sepuasnya. Walaupun fasilitas yang ada disitu tidak lengkap seperti pulau-pulau lainnya bukan jadi alasan untuk para wisata untuk hilang rasa ingin berkujung di pulau tersebut. Tetapi, pada pulau itu, bisa juga kita lakukan berenang dengan ombak dan arus laut yang tenang dan tidak menakutkan untuk para wisata yang ada.
Fasilitas yang tersedia di Pulau Dua hanyalah fasilitas alam saja. Fadil sepeyi toilat, restoran, raung bilas, alat snokling dan lain-lainnya tidak ditemukan dipulau itu. Disebabkan karena tidak ada rumah ataupun orang yang menetap disitu hanya saja para pengunjung yang datang disetiap harilibur. Biasanya hari-hari yang banyak di datangi pengunjung adalah pada saat lebaran, hari libur. Tetapi pada saat kita mengunjung pulau itu tidak sembarangan hari dibawa oleh para nelayan setempat. Mereka juga melihat cuaca pada saat melintasi hamparan laut yang begitu luas. Jika cuaca tidak bagus para nelayan setempat tidak berani membawa pengunjung untuk mendatangi tempat tersebut.
Selama fasilitas belum tersedia, pengunjung harus menggunakan fasilitas seadanya dengan cara harus menggunakan fasilitas alam. Tetapi Alangkah baiknya, jika para pengunjung membawa dari rumah, seperti makanan, minuman, tikar, alat renang dan tenda jika ingin bermalaman di pulau. Sehingga ketika berada di pulau tidak merasa kelaparan dan merasa nyaman menikmati pesona alam yang ada di pulau dua bakongan timur.
Jika kita mengunjungi pulau itu kita harus pergi berombongan agar kita merasa aman jika berada di pulau dua dan juga bisa menikmati keindahan alam yang ada di pulau. Dan jika kita ingin beranjak meninggalkan pulau itu tidak tersisa kan satu sampah dari hasil yang kita bawa tadi karena menjaga keindahan alam itu tugas para pengunjung yang mendatangi pulau dia tersebut