Kauman Pisang, Wisata Sungai Khas Labuhan Haji

19 Mei 2021 | BBG News

Serambi Indonesia, edisi Rabu 19 Mei 2021

Nurul Husna, Mahasiswi Pendidikan Bahasa Indonesia Universitas  Bina Bangsa Getsempena Banda Aceh. Melaporkan dari Hulu Pisang  Labuhan Haji,  Aceh Selatan.

Pohon-pohon yang  rindang, air yang bersih, udara yang sejuk, batu-batu hitam berjejer di tepi sungai, menambah  ketentraman hati bila berada di sini. Alam yang masih asri membuat mata takjub  bila memperhatikan suasana sekeliling Wisata Simpang Kauman Pisang. Wisata ini  berdekatan dengan gunung-gunung, ladang-ladang warga letaknya tidak seberapa jauh dari pemukiman warga. Kauman Pisang adalah gabungan dua desa yaitu Desa Pisang dan Desa Hulu Pisang yang terletak di bagian hulu.

Wisata Simpang Kauman Pisang adalah sebuah sungai yang airnya berasal dari dua buah simpang yaitu simpang kanan dan simpang kiri. Sungai ini tergolong  panjang karena airnya sampai ke desa-desa warga, memiliki air yang bersih dan pemandangan yang masih asri, di sungai ini terdapat pohon aro yaitu pohon khas Labuhanhaji yang dekat dengan  pegunungan. Buah pohon aro ini bisa di makan. Pohon aro  ini selain sebagai pelindung dari sengatan matahari yang garang, akarnya yang  berdekatan  dengan akar pohon rambung digunakan untuk tempat kaki berdiri waktu mau melompat dari atas langsung terjun ke sungai pada saat mandi-mandi. Orang-orang sekitar sering datang ke sini untuk mandi-mandi, makan-makan, masak-masak dan cuci baju. Di sini setiap hari ada orang yang berlalu lalang pulang dari gunung atau dari ladang masing-masing. Letak wisata ini dekat dengan jalan sehingga sangat strategis dan mudah di jangkau.

Dulu di sungai bagian bawah memiliki arus yang tenang.  Batu-batu besar di sini berdiri dengan kokohnya. Sedangkan di bagian hilir sungai terlihat air mengalir tanpa ada penghalangnya. Di sebelah kanan sungai ada ladang warga bercocok tanam Di bagian kiri sungai ada seperti pantai. Ada pasir dan batu-batu kecil.  Setelahnya langsung terlihat jalan aspal, kalau berdiri di jalan aspal dan melihat ke arah sungai seperti kolam yang berbetuk bulat, air di sini sangat dalam dan berwarna hijau.

Saya dan teman-teman pernah mandi di sungai bagian bawah waktu SMP. Awalnya saya mandi di tengah lingkaran bulat seperti kolam yang di bagian atasnya bertengger batu-batu besar, dari celah antara batu yang satu dengan batu yang lain mengalir air, salah seorang teman saya menarik saya ke arah dia mandi dan dia menunjukkan sesuatu yang di luar logika.  Kami merasakan suhu air di sini berbeda, untuk lebih meyakinkan diri saya dan teman-teman, kami mengulurkan tangan ke dalam air dan merasakan ada  suhu  air hangat dan dingin.  Bagi kami ini luar biasa. Sebenarnya saya penasaran kenapa bisa suhunya berbeda tetapi teman saya yang pertama merasakan fenomena ini juga tidak tahu.

Wisata Simpang Kauman Pisang  sangat ramai dikunjungi pada saat liburan sekolah, meugang puasa dan lebaran, liburan akhir pekan, dan juga pada saat kenduri simpang (kenduri bagi yang memiliki gunung sekitar wisata simpang kauman pisang). Spot foto ini juga menarik dan kerap digunakan untuk prewedding atau tempat berfoto untuk pesta pernikahan. Semua kegiatan di sini dilakukan tanpa dipungut biaya karna masih milik bersama. Hal ini juga berlaku untuk warga luar daerah tetapi harus tetap menjaga lingkungan agar tetap bersih.

Tempat ini juga menerapkan aturan syariat Islam seperti dilarang berduan yang bukan muhrim, berpakaian santun dan berperilaku sopan. Lisan juga harus dijaga karena tempat wisata ini dekat dengan hutan dan gunung yang tentu saja bukan hanya manusia yang ada di sini tetapi juga makhluk lain. Dari saya kecil sampai besar wisata simpang kauman pisang tidak banyak yang berubah, suasana  pemandangan sekitar  masih asri, hanya saja tempat yang pernah saya mandi-mandi airnya sudah dangkal, beronjong (bendungan air) sudah ada, jalanan hampir semua sudah beraspal, mushalla kecil untuk shalat sudah ada di dekat sungai, pondok kecil didekat mushalla untuk orang singgah duduk bersantai sudah ada.

Sekarang orang  banyak beraktivitas di sini seperti memasak, makan-makan, mandi, mencuci baju, dan lain sebagainya. Tentu saja warga tidak lupa mengabadikan momen ini dengan berfoto lalu memposting di media sosial.

Hal yang paling sering saya lakukan di sini adalah makan-makan dengan keluarga dan teman-teman saya, masak-masak gulai dan masak mie. Masakan terasa lebih nikmat usai mandi,  selagi hangat. Kalau sedang musim buah aro saya dan teman-teman sering ke sini untuk mengambilnya, makan buah aro bukannya tidak bisa dan enak dilakukan di rumah, tetapi memakannya sambil bercengkrama dengan teman-teman di bawah pohon aro yang berbumbukan garam, cabe rawit, jeruk nipis dan terasi yang di panggang membuat hati terasa puas dan bahagia.

Berada di wisata simpang kauman pisang dapat menghilangkan rasa penat, lelah, duduk- duduk saja sambil menghirup udara segar, sambil memandang pohon-pohon, batu-batu hitam yang bertengger di tanah, di sungai, memandang langit yang biru, dan semua yang ada di lingkungan sekitar sudah membuat hati tenang, lega dan bahagia di tambah mendengar kicauan burung-burung, membuat hati ingin berlama-lama berada di sini.

Semenjak corona wisata Simpang Kauman Pisang masih sering didatangi pengunjung tetapi hanya warga sekitar.  Itupun hanya keluarga yang ingin makan-makan dan mandi sambil berselfie. Siswa dan guru sekolah sering mengadakan acara sekolah dan acara perpisahan di tempat ini dengan tetap mematuhi protokol kesehatan dan tidak mandi.

Semoga Wisata Simpang Kauman Pisang tetap memiliki udara yang segar, air yang bersih dan pemandangan yang  asri, pohon-pohon tetap terjaga dan tumbuhan hijau lainnya tetap terjaga, pohon aro yang besar yang di bawahnya ada sungai ini tidak ada lagi sekarang, bagi saya pohon aro besar ini adalah ciri khas tempat ini. Pernah terjadinya banjir dan tanah longsor yang mengakibatkan pohon ini dan pohon besar lainnya patah dan terbawa arus sungai, sungai ini tanpa pohon aro yang besar rasanya tidak lengkap bagaikan sayur  tanpa garam.

Jika suatu hari nanti wisata ini berkembang saya sangat berharap udara, air, pemandangannya masih tetap sama tidak berubah agar lingkungan tetap terjaga.  Seiring berjalannya waktu jika ada yang mengelola hendaklah menggunakan biaya masuk dan keluar dengan harga yang bersahabat sesuai dengan kemampuan masing-masing masyarakat. Kita harapkan bersama semoga wisata Simpang Kauman Pisang terus berkembang dengan dukungan dan perhatian dari pemerintah.

Artikel ini telah tayang di Serambi News dengan judul “Kauman Pisang, Wisata Sungai Khas Labuhan Haji”, https://aceh.tribunnews.com/2021/05/19/kauman-pisang-wisata-sungai-khas-labuhan-haji.

Bagikan
Skip to content