Serambi Indonesia, Edisi Sabtu (19 September 2020)
Intan Vida Yasasi kini sedang fokus latihan untuk mengikuti Pekan Olahraga Nasional (PON) yang rencananya akan diadakan di Papua tahun 2021.
Gadis asal kelahiran Mon Geudong, Kecamatan Banda Sakti, Lhokseumawe tersebut mulai belajar olahraga rugby sejak kuliah di Jurusan Pendidikan Jasmani STKIP Bina Bangsa Getsempena, Banda Aceh.
Sebelumnya, Intan sudah memiliki banyak prestasi dalam cabang olahraga atletik di nomor lempang lembing.
Prestasi gadis kelahiran Lhokseumawe, 17 Oktober 1999 itu diawali ketika tampil pada Pekan Olahraga Pelajar Daerah Aceh (Popda) tahun 2016.
Saat itu, Intan berhasil meraih juara tiga.
Pun sudah berhasil juara tiga, tapi Intan belum merasa puas.
Karena itulah, Intan terus berlatih untuk mengasah kemampuannya di nomor Lempang lembing. Perjuangan keras alumni SMAN 1 Lhokseumawe itu pun berhasil.
Dalam even Pekan Olahraga Mahasiswa Daerah Aceh (POMDA), Intan sukses menyabet medali juara satu.
Intan sudah bergelut di cabor atletik sejak duduk di bangku SMA, atas dorongan guru olahraga.
Sang guru pula yang melatihnya, hingga berhasil tampil dalam beberapa even olahraga dan meraih Juara.
Kecintaannya terhadap atletik terus berlanjut, hingga ia menempuh kuliah di Jurusan Pendidikan Jasmani STKIP Bina Bangsa Getsempena Banda Aceh.
Intan pun memilih Unit Kreativitas Mahasiswa (UKM) atletik kampus setempat.
“Saya sangat menyukai atletik dan juga meraih beberapa prestasi di bidang atletik, makanya saya memilih UKM atletik agar saya bisa lebih mendalami lagi,” ujarnya.
Alhasil, ketekunannya dalam latihan juga kembali mengantarkannya meraih Juara I nomor lempar lembing.
Tidak hanya atletik, Intan juga menyukai olahraga rugby sejak duduk di bangku kuliah semester IV.
Bahkan, ia juga tercatat sebagai pemain rugby’s 7 Aceh untuk persiapan PON Papua 2021.
“Tantangannya, masalah waktu. Seorang atlet harus bisa membagi waktu antara waktu latihan, kuliah, maupun aktivitas lain,” ujar Intan.
Baginya, semuanya penting.
Ada saatnya ketika beradu jadwal harus bijak, mengutamakan mana yang lebih penting.
“Tantangan terberat saat bertanding adalah rasa gugup. Ini sangat mengganggu pertandingan yang saya hadapi. Saya harus mampu melawan rasa gugup tersebut sebisa mungkin,” ungkap Intan.
Menurut Intan, saat bertanding seorang atlet harus punya rasa percaya diri yang kuat.
“Selain itu, jangan lupa berdoa kepada Allah SWT, agar dimudahkan segala urusan dan juga meminta dukungan orang tua, guru, dan kawan-kawan. Insya Allah apa yang kita harapkan tercapai,” pungkas alumni SMAN 1 Lhokseumawe ini.
Artikel ini telah tayang di Serambi News dengan judul “Intan, Juara Atletik yang Kini Fokus Cabang Rugby Persiapan PON di Papua”, https://aceh.tribunnews.com/2020/09/19/intanjuara-atletik-yangkini-fokus-cabang-rugby-persiapan-pon-di-papua