Efektifkah Media Daring dalam Pembelajaran Praktik di Sekolah?

10 Agustus 2020 | BBG News

Zikrurrahmat, Ketua Prodi Pendidikan Jasmani STKIP Bina Bangsa Getsempena Banda Aceh

Pandemi Covid-19 merupakan krisis kesehatan terburuk saat ini. Banyak negara memutuskan untuk menutup perkantoran dan fasilitas publik. Parahnya lagi, hal itu terjadi dalam secara cepat dan meluas. Virus ini awal mulai terjangkit wabah di Wuhan, China. Penularan wabah virus ini sangat cepat menyebar ke berbagai negara di dunia. Oraganisasi kesehatan dunia yaitu World Health Organization (WHO), menyatakan wabah penyebaran virus covid-19 sebagai darurat kesehatan dunia.

Bersumber dari Liputan 6.com (edisi 22 Juni 2020) Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Indonesia Zainudin Amali, mengusung program WAH (Workout at Home). Program ini  mengajak masyarakat tetap aktif berolahraga pada masa pandemi virus corona Covid-19. Program WAH digagas Asisten Deputi Olahraga Pendidikan di Deputi Pembudayaan Olahraga Kemenpora. WAH memperagakan gerakan latihan kekuatan fisik (conditioning) untuk meningkatkan imunitas yang bisa dilakukan saat di rumah saja. Gerakan tersebut cukup mudah dilakukan oleh siapa saja, bukan hanya oleh atlet profesional. Sehingga siapa pun dapat dengan mudah mengikuti gerakan WAH yang ditayangkan Kemenpora di platform YouTube dan Instagram.

Akibat dari pandemi covid-19 ini, menyebabkan diterapkannya berbagai kebijakan untuk memutus mata rantai penyebaran virus covid-19 di Indonesia. Upaya yang dilakukan oleh pemerintah di Indonesia salah satunya dengan menerapkan imbauan kepada masyarakat agar melakukan physical distancing yaitu himbauan untuk menjaga jarak sosial, menjauhi aktivitas dalam segala bentuk kerumunan, perkumpulan, dan menghindari adanya pertemuan yang melibatkan banyak orang. Upaya tersebut ditujukan menghindari penyebaran pandemi covid-19 lebih luas. Pemerintah menerapkan kebijakan yaitu Work From Home (WFH). Kebijakan ini merupakan upaya yang diterapkan kepada masyarakat agar dapat menyelesaikan segala pekerjaan di rumah.

Pendidikan menjadi salah satu sektor yang begitu terdampak oleh virus corona. Walau demikian, pemerintah dan lembaga pendidikan harus  memastikan kegiatan belajar mengajar tetap berjalan, meskipun peserta didik berada di rumah. Solusinya, pendidik dituntut mendesain media pembelajaran sebagai inovasi dengan memanfaatkan media daring atau online. Ini sesuai dengan surat edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam Masa Darurat kesehatan Corona Virus Disease (Covid-19). Sistem pembelajaran dilaksanakan melalui perangkat personal computer (PC), laptop, dan smartphone yang terhubung dengan jaringan internet. Pendidik dapat melakukan pembelajaran bersama di waktu yang sama menggunakan grup di media sosial seperti WhatsApp (WA), aplikasi zoom ataupun media lainnya sebagai media pembelajaran yang di sediakan oleh lembaga pendidikan  dan pemeritah untuk memudahkan dalam pembelajaran.

Di masa pandemi ini, banyak sekolah dan perguruan tinggi yang ditutup. Pembelajaran yang semula dilaksanakan secara tatap muka harus dilaksanakan secara daring. Pembelajaran daring yang berlangsung selama ini tentu saja tidak berjalan mulus. Memang pembelajaran teoritis memang tidak terlalu menjadi kendala. Namun, pembelajaran praktik menjadi kendala yang serius. Salah satu pelajaran yang benyak menerapkan pembelajaran Praktik adalah Pendidikan Jasmani. Dalam Pendidikan Jasmani banyak menerapkan pembelajaran  secara organik, neuromuscular, intelektual, sosial, kultural, emosional, dan estetika yang dihasilkan dari proses pemilihan berbagai aktivitas Jasmani. Walau di tengah pandemi, tidak menjadi alasan pembelajaran ini ditiadakan. Pendidikan Jasmani sangat penting untuk dipelajari peserta didik dimasa sekarang ini, karena dengan pengetahuan mengenai praktek olahraga peserta didik dapat membentengi diri salah satunya dengan meningkatkan daya tahan tubuh (imunitas) untuk mencegah virus corona. Dengan olahraga teratur menjadi salah satu cara untuk mencegah virus tersebut.

Pola pembelajaran di rumah pastinya memiliki kendala tersendiri bagi guru  Pendidikan Jasmani (Penjas) dalam mempraktekan keterampilan motorik. Banyak guru memberi pembelajaran melalui daring hanya memberi teori saja sedangkan pembelajaran Penjas lebih banyak aktivitas Praktik. Dalam pembelajaran daring guru susah untuk memperagakan gerak kepada siswa sebaliknya juga siswa tidak bisa memahami dalam gerakan yang diberikan guru. Pendidikan jasmani (Penjas)

Keterbatasan tersebut mengambarkan tidak efektivitasnya pembelajaran daring  Ada beberapa kendala pembejaran daring di sekolah. Pertama adalah guru susah dalam menjelaskan dan memperagakan gerakan seperti senam, teknik sepak bola, dan masih banyak materi praktek lainnya. Kendala lain yaitu jaringan internet yang masih sangat kurang, berbeda dengan di daerah Jakarta. Jaringan internetnya lancar. Sebaliknya,  di Aceh jaringan iternet sangat buruk. Ada desa di Aceh yang belum ada jaringan telepon. Bagaimana menerapkan pembelajaran daring dengan efektif jika fasilitas pendidikan dipusat dan daerah bak langt dan bumi. Bahkan dalam tanyangan diskusi siswa tingkat SMA yang diadakan di Jakarta seorang siswa  menyatakan bahwa pembelajaran daring tidak efektif dalam melangsungkan pembelajaran ada siswa siap buka daring ketiduran ada juga tingkah lain yang dibuat oleh siswa yang malas belajar, jika belajar daring mengapa tidak belajar dari google karena google lebih pintar, lebih ter arah dan lengkap ilmunya.  

Kendala yang terjadi pada guru kesulitan mengelola PJJ dan fokus penuntasan kurikulum, waktu belajar yang berkurang, komunikasi orang tua siswa. Masih banyak kendala yang di terjadi pada orang tua  tidak semua orang tua bisa mengontrol dan mendapingi anaknya belajar, ada orang tua tidak memahami yang diberikan guru untuk anaknya, dan kendala dari pihak siswa yaitu stres dalam mengerjakan tugas sekolah yang tidak dia mengerti, kesulitan berkonsentrasi saat belajar, dan masih banyak kendala yang dihadapi oleh siswa. Maka jika diteruskan pembelajaran melalui daring banyak efek ke depan khususnya di bidang pendidikan, bisa siswa tidak bersekolah lagi. Penurunan pemcapain belajar siwa, dikerenakan siswa mencari kegiatan diwaktu luang. Untuk membantu guru dalam mengajar pendidikan jasmani kedepan pemerinta mengupayakan pengajaran ke depan yang efektif dalam mengikuti praktik  mata pelajaran dengan tatap muka. Jumlah siswa lima orang peruangan dibagi menjadi beberapa kelom mengikuti protokol kesehatan yang diterapkan pemerintah. Mudah –mudahan pendemi Covid-19 cepat berlalu agar pendidikan berjalan dengan baik tanpa kendala, dan juga bisa membuat kejuaraan seperti event 17 Agustus mendatang dalam memeriahkan HUT RI. Semoga juga pembelajaran di sekolah terutama praktik tetap bisa berlangsung dengan efektif tanpa kekhawatiran dengan pandemi

Bagikan
Skip to content