Dosen STKIP BBG Tampil sebagai Pemakalah pada Seminar Internasional

5 Juni 2015 | BBG News

Banda Aceh, BBG News – Dosen Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Bina Bangsa Getsempena (STKIP BBG), yang terdiri dari Regina Rahmi, M.Pd., (dosen Pendidikan Bahasa Inggris), Rita Novita, M.P.d., (dosen Pendidikan Matematika) Fitriati, M.Ed., (dosen Pendidikan Matematika) Ishtifa Kemal, M.Pd., (dosen Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah), dan Ayi Teiri Nurtiani, M.Pd., (dosen Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini) tampil sebagai pemakalah pada seminar internasional, Senin (1/6) di Wisma Darussalam Inn, Banda Aceh.

Seminar yang diselenggarakan oleh Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri (FTK UIN) Ar-Raniry Banda Aceh merupakan kerjasama UIN Ar-Raniry dengan Institut Pendidikan Guru (IPG) Kampus Sultan Abdul Halim Sungai Petani, Kedah Malaysia. Seminar internasional ini diikuti oleh 110 peserta yang terdiri atas 51 pemakalah, di antaranya para dosen dan peneliti dari IPG Malaysia, UIN Ar-Raniry, Unsyiah, STKP BBG dan Universitas Serambi Mekkah.

Ayi Teiri kepada BBG News mengatakan bahwa dengan menjadi pemakalah pada seminar internasional tersebut dapat menambah pengalaman baru, aktual dalam dalam penelitian dan pendidikan.

“Seminar ini bagus sekali, kita bisa mengenal budaya negara lain dan juga menjalin tali persaudaraan. Ke depannya mungkin kita yang silaturahmi ke kampus Malaysia. Semoga kampus kita nanti dapat melaksanakan seminar internasional. Amin!” ungkap Ayi.

Rektor UIN Ar-Raniry, Prof Dr H Farid Wajdi Ibrahim MA dalam sambutannya sebagaimana dikutip pada Serambi Indonesia mengatakan, dalam pengembangan ilmu pendidikan sangat diperlukan riset dan penelitian-penelitaan untuk menghasilkan sebuah ilmu yang bermanfaat bagi masyarakat luas. Katanya, dalam Islam dikenal para Imam dimana ilmunya sangat bermanfaat baik di masanya hingga saat ini. Seperti ilmu yang dimiliki Imam Syafi’i sangat luas dan telah menjadi pedoman seluruh dunia.

“Kita terus berupaya untuk mengembangkan ilmu pengetahuan, pendidikan di Asia Tenggara saat ini seharusnya menjadi kiblat ilmu pengetahuan bagi dunia, dengan kondisi Negara diberbagai belahan dunia seperti Timur Tengah saat ini sedang tidak nyaman,” kata Farid Wajdi.

Seminar ini berlangsung selama satu hari dibagi empat ruang presentasi dan diskusi dilakukan secara panel, turut hadir Wakil Rektor III, Dr H Syamsul Rijal M.Ag, pimpinan IPG Mohamad Roslan bin Abd Razak, para wakil dekan serta civitas akademika lainnya. (Nuth/DBS)

Bagikan
Skip to content