Dosen BBG Ikut Workshop Penyusunan Perangkat dan Konten Pembelajaran

1 Oktober 2020 | BBG News

BANDA ACEH, BBG NEWS–STKIP BBG mengadakan Workshop Penyusunan Perangkat dan Konten Pembelajaran Jarak Jauh melalui Pendekatan Lesson Study. Kegiatan yang bertema, “Pengembangan Program Pendidikan Jarak Jauh Melalui Lesson Study Sarana Implementasi Kebijakan MBKM untuk Mencetak Calon Guru Tangguh di Era Revolusi Industri 4.0” berlangsung di aula kampus setempat. Kegiatan yang diikuti oleh dosen BBG berlangsung pada 1-2 September 2020. Kegiatan yang menghadirkan pemateri Dr. Ismul Huda, M.Si dari Unsyiah diikuti oleh dosen kampus setempat.

Fitriati, M.Ed., Ketua Pelaksana menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan kelanjutan dari menang hibah PJJ dan MBKM. Workshop perangkat pembelajaran ini adalah tahapan selanjutnya setelah sebelumnya kita sudah melaksanakan sosialiasi kegiatan hibah. Tujuan kegiatan ini adalah membekali dosen dalam menyiapkan perangkat pembelajaran yang sesuai dengan program PJJ dan MBKM. Beliau juga berharap dengan program hibah ini nantinya akan ada mahasiswa di perguruan tinggi lain Indonesia yang mengambil mata kuliah di tempat kita. Itu suatu hal yang dituntut dalam program MBKM.

Sementara itu, Ketua STKIP BBG Dr. Lili Kasmini, S.Si., M.Si. menyatakan bahwa kampus STKIP BBG terus berbenah dalam meningkatkan mutu. Walau dosen BBG masih muda namun mempunyai kemauan yang kuat untuk melaksanakan program yang setara dengan perguruan tinggi ternama. Kami selalu mengikuti perkembangan kemajuan pendidikan. BBG terus berkompetisi. Hasilnya sudah banyak kemajuan yang diraih. Salah satunya menang hibah PJJ dan MBKM.

“Terima kasih kepada bapak pemateri yang bersedia hadir berbagi ilmu sehingga STKIP BBG semakin baik lagi ke depannya,”pungkasnya.

Dr. Ismul Huda, M.Si., sang pemateri menyatakan bahwa perangkat pembelajaran secara struktur masih sama seperti kurikulum sebelumnya, hanya ada beberapa modifikasi di antaranya penambahan fitur digital, kreativitas konten dan video pembelajaran.Perangkat pembelajaran sifatnya adminitratif. Ikuti saja sesuai dengan peraturan menteri (permen) yang paling penting adalah pengembangan sistem pembelajaran.

Sang pemateri juga menyinggung tentang isu-isu tentang penyelenggaraan PJJ dan kuliah daring yakni masih adanya dosen dan mahasiswa yang belum terbiasa dengan IT, beberapa kuliah masih menuntut pembelajaran tatap muka, belum meratanya infastruktur di beberapa lokasi mitra PJJ, batasan proporsi e learning dan tatap muka, instrumen monev kuliah daring berbeda dengan monev kuliah F2F.

Bagikan
Skip to content