Bioskop PENBI UBBG 2024 Berlangsung Meriah, Fauzan Santa: Kreativitas Perfilman Harus Digalakkan di Aceh

24 Januari 2024 | BBG News

Laporan: Nurul Maulisa

BANDA ACEH, BBG NEWS- Mahasiswa Universitas Bina Bangsa Getsempena Prodi Pendidikan Bahasa Indonesia Angkatan 21 mengadakan acara nonton bersama film pendek dan video dokumenter serta  bedah film yang dilakukan oleh dosen Universitas Bina Bangsa Getsempena yaitu bapak Ahmad Fauzan, M. Ag dan bapak Hendra Kasmi, M. Pd. Kegiatan ini dilaksanakan di Aula Mini kampus UBBG, Selasa (23/01/2024).  Pada pertemuan ini dipandu langsung oleh dua MC dari Prodi Pendidikan Bahasa Indonesia yakni Nurul Safitri dan Dema Okta Holizah. Kegiatan tersebut mengangkat tema “Meraju Generasi Kreatitivitas Generasi Milenial,”

Ketua Prodi Pendidikan Bahasa Indonesia Wahidah Nasution, M.Pd. memberikan apresiasi untuk mahasiswa dalam mengembangkan karya-karyanya.  Kemudian dilanjutkan dengan kegiatan nonton bersama film pendek dan video dokumenter dari mata kuliah sinematografi. Beliau menambahkan bahwa sekarang calon guru dituntut untuk menguasai berbagai keterampilan yang sesuai dengan disiplin ilmunya. Jadi, calon guru bahasa Indonesia harus menguasai keterampilan sastra, jurnalistik, public speaking,  dan kepenulisan.

Dalam kegiatan ini bapak Ahmad Fauzan dan bapak Hendra Kasmi memberikan dukungan dan apresiasi kepada mahasiswa dalam mengembangkan karya-karyanya. Bedah karya  dipandu langsung oleh moderator Anisa Tari. “Perlu diketahui bahwa disetiap tahun kita ada kegiatan kreatitivitas. Ini yang membedakan prodi penbi dengan prodi lainnya. Dan kreatitivitas itu tidak boleh vakum. Jadi disini kita sama-sama berpartisipasi dan mendukung menggerakkan kreatitivitas kita ” ungkap  Hendra Kasmi, M.Pd.

Sementara itu, Ahmad Fauzan, dosen dan juga budayawan Aceh mengatakan bahwa film pendek yang ditayangkan termasuk ke dalam sebuah sinematografi yaitu berisikan dengan gambar, sekuat apa gambar itu, bagaimana cara pengambilan gambar, dan sudut-sudut yang perlu masuk ke dalam kamera.

“Jadi ketika orang nonton film semua yang nampak di dalam satu layar itu semua bisa dibaca dan dinikmati sebagai sebuah cerita. Nah cara itu yang kita mainkan. Nanti kalau memang tidak sanggup dijelaskan oleh gambar baru kita masuk dalam dialog” ungkap Ahmad Fauzan. Jangan sebaliknya seluruh film itu isinya bicara saja dalam satu frame tanpa arah tujuan film. Itu nanti sudah seperti orang yang membaca hikayat di shooting.

Tak hanya itu pemateri bapak Ahmad Fauzan juga memberikan arahan bagaimana cara pengambilan film atau video yang benar sesuai dengan sinematografi. Jadi, pada bedah film pendek dan video dokumenter ini dapat disimpulkan bahwa sinematografi ini bagaimana gerak gambar atau cerita dengan gambar bagaimana sastra film menjadi lebih bagus. Tujuannya supaya dialog dengan menggunakan Indonesia menjadi terdengar jelas dan penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam dunia perfilm-an.

Tidak hanya belajar mengenai sinematografi pada kegiatan ini, mahasiswa juga menunjukkan bakat mereka seperti berpuisi dan bernyanyi solo. Itu semua juga dijadikan sebagai hiburan sebelum pembedahan film pendek dan video dokumenter. Pada sesi akhir kegiatan, mahasiswa dan Ketua Prodi Pendidikan Bahasa Indonesia serta pemateri pembedahan film dan juga dosen pengampu mata kuliah sinematografi melakukan sesi foto bersama.

Bagikan
Skip to content