Banda Aceh, BBG NEWS — Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Bina Bangsa Getsempena Banda Aceh kembali menggelar rapat senat terbuka, Kamis (9/10) untuk mewisuda mahasiswa angkatan ke-XI tahun 2014 yang dipusatkan di Gedung AAC Dayan Dawood Darussalam Banda Aceh. Pada tahun ini, tercatat sebanyak 672 mahasiswa yang telah menyelesaikan studi pada jenjang ilmu masing-masing, dinobatkan predikat sarjana. Ribuan mahasiswa yang memperoleh gelar sarjana itu, menambah jumlah alumni calon pendidik yang akan berbakti pada daerah.
Pembantu Ketua I Bidang Akademik, Syarfuni MPd mengungkapkan, 672 mahasiswa yang diwisuda berasal dari enam program studi (Prodi) yakni Pendidikan Bahasa Sastra, Indonesia dan Daerah sebanyak 53 mahasiswa, Pendidikan Matematika sebanyak 57 mahasiswa, Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi sebanyak 173 mahasiswa, Pendidikan Bahasa Inggris sebanyak 62 mahasiswa, Pendidikan Guru Sekolah Dasar sebanyak 213 mahasiswa dan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini sebanyak 114 mahasiswa.
“Diharapkan nantinya, ilmu pengetahuan yang diperoleh para lulusan yang diwisuda tersebut bisa digunakan di kalangan masyarakat khususnya mengabdikan diri di lembaga pendidikan guna melahirkan anak didik yang berkualitas, cerdas, berwawasan luas serta memiliki etika dan sopan santun yang lebih baik. Mahasiswa yang diwisuda telah sukses memperoleh gelar akademik sarjana pendidikan. Hal itu merupakan sebuah hasil kerja keras yang telah mahasiswa lakukan selama menuntut ilmu di kampus ini,” jelas Syarfuni.
Ketua STKIP Bina Bangsa Getsempena Banda Aceh, Lili Kasmini MSi mengharapkan kepada para wisudawan yang akan meninggalkan kampus dapat mengamalkan keterampilan dan ilmu yang sudah dimiliki dengan dedikasi dan rasa tanggung jawab tinggi. “Kedepannya, tuntutan akan profesionalisme guru semakin mengemuka. Maka untuk menjadi tenaga pendidik yang berkualitas dibutuhkan keahlian yang sangat baik serta tahan uji,” ujarnya.
Profesi guru kata Lili, sangatlah mulia dan tidak semua orang bisa memilikinya. Sebab, hanya bisa dilakukan oleh orang-orang terdidik yang sudah disiapkan untuk menekuni bidang pendidikan. Artinya, orang tersebut wajib memiliki kualifikasi kompetensi, akademik maupun sertifikasi dalam bidang akademik. “Kami ucapkan terimakasih pula pada orang tua wisudawan yang telah mempercayakan putra-putri terbaiknya untuk menempuh ilmu di kampus kami. Tentunya kepercayaan tersebut membuat kami untuk terus meningkatkan mutu pendidikan setiap tahun,” ungkap Lili.
“Karena guru adalah pekerjaan yang mulia, jadilah guru yang bermartabat dan berkarakter. Bekerjalah dengan pikiran dan nalar, bekerja dengan hati dan dengan rasa karsa. Karena pikiran, perkataan, perbuatan dan watak karakter saling berhubungan dan berpengaruh dalam perjalan hidup dan karir,” ucapnya.
Ketua Dewan Pembina Yayasan Pendidikan Getsempena (YAPENA), Ir H Hidayatullah MT dalam sambutannya menjelaskan tentang betapa pentingnya komunikasi alumni dengan almamaternya serta peran alumni di masyarakat nantinya. “Hebatnya suatu perguruan tinggi itu tidak lepas dari peran alumninya untuk itu jangan lupakan almamater, tetaplah jalin komunikasi dengan kampus. Setelah wisuda ini, teruslah belajar dan jangan berpuas diri.”
“Tingkatkan soft skill anda anakku sekalian sebab pada tahun 2015 tenaga kerja asing akan menyerbu Indonesia dalam rangka Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), termasuk ke Aceh karena merupakan pintu masuk Indonesia bagian barat. MEA bisa saja menjadi musibah namun bisa juga jadi peluang. Musibah bila hanya jadi penonton, peluang jika mau perbaiki diri serta dapat memadukan antara hard skill dengan soft skill,” ujarnya.
Turut hadir dalam kegiatan ini perwakilan dari Dinas Pendidikan Aceh, Ketua Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) Wilayah XIII diwakili Prof Dr Bansu I Ansari MPd yang juga Rektor Universitas Jabal Ghafur dan Ketua Koordinator Perguruan Tinggi Swasta (KOPERTIS) Wilayah XIII yang dalam hal ini diwakili oleh M Fuad SAg.
Dalam sambutannya, Fuad menyampaikan ucapan terima kasih kepada STKIP Bina Bangsa Getsempena Banda Aceh yang sudah sebelas tahun ikut andil berkecimpung di dunia pendidikan dalam mengentaskan kebodohan dan ucapan selamat kepada para wisudawan yang alhamdulillah telah berhasil sampai di titik akhir pendidikan. “Namun perlu diketahui, ini bukanlah akhir dari segalanya karena ke depan masih ada tantangan yang harus dihadapi antara lain mencari pekerjaan atau menciptakan lapangan pekerjaan serta mengaplikasikan ilmu yang dimiliki,” tambahnya. (*/yal)