BANDA ACEH, BBG NEWS–Sebanyak 213 lulusan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UBBG. Lulusan yang diyusidium terdiri dari lulusan sarjana dan pascasarjana. Lulusan sarjana terdiri dari Prodi S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar 58 orang, S1 Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini 31 orang, S1 Pendidikan Jasmani 23 orang, S1 Pendidikan Bahasa Inggris 24 orang, S1 Pendidikan Bahasa Indonesia 6 orang, dan S1 Pendidikan Matematika 9 orang. Lulusan pascasarjana terdiri dari Prodi S2 Penjaminan Mutu Pendidikan 49 orang dan Prodi S2 Pendidikan Dasar 13 orang. Kegiatan berlangsung di Plenary Hall kampus setempat, Kamis (14/11/2024).
Rektor UBBG Dr. Hj. Lili Kasmini, S.Si.,M.Si. menyatakan selamat dan sukses kepada peserta yudisium FKIP. Beliau berharap kegiatan prosesi yudisium ini bukan seremonial semata tetapi dengan menyandang gelar Sarjana Pendidikan ada ada perubahan pada semua sisi kehidupan, terutama dalam bersikap dan cara komunikasi. Itulah ciri khas seorang pendidik. Hal yang lebih penting lagi adalah mampu memberikan kontribusi dan dedikasi kepada masyarakat dengan terus belajar dan mengembangkan pengetahuan.
Sebuah momentum yang sangat bagus pada kegiatan yudisium ini adalah adalah dua Prodi Magister yakni S2 Pendidikan Penjaminan Mutu dan S2 Pendidikan Dasar baru saja meraih nilai akreditas baik sekali. Setelah sebelumnya, ada Prodi PGSD yang meraih akreditasi unggul. Ini merupakan capaian yang luar biasa dan meningkatkan animo masyarakat untuk kuliah di UBBG. Selain itu sudah banyak pencapaian UBBG di antaranya UBBG meraih pernghargaan PTS Terbaik. UBBG juga menjadi satu-satunya PTS Aceh yang menerima hibah Program Pembinaan Industri Rumah Tangga Usaha Mikro.
“Tentu ini kepercayaan besar yang diberikan Kemendikburistek untuk UBBG. Semua ini tidak lepas dari kerja sama keluarga besar kampus tercinta baik pimpinan, dosen, tenaga kependidikan, mahasiswa, dan alumni. Terima kasih untuk semuanya,”tutupnya.
Dekan FKIP Dr. Syarfuni, M.Pd. menyampaikan pesan kepada alumni harus mempunyai peran besar dalam dalam meningkatkan mutu pendidikan, khususnya Pendidikan di Aceh. Seperti yang kita ketahui bersama bahwa pendidikan Indonesia menempati peringkat 67 dari 203 negara. Sementara itu, secara nasional Aceh menempati peringkat 27 dari 34 provinsi se-Indonesia. Hal ini sangat miris karena di era teknologi ini Pendidikan Aceh bisa terpuruk padahal Aceh pada masa dahulu dikenal sebagai kerajaan yang berpengaruh di ranah internasional. Inilah menjadi tugas dan tanggung jawab para lulusan pendidikan untuk membawa perubahan dan menjaga marwah pendidikan di Aceh.
“Selamat untuk para lulusan. Teruslah berinovasi dan berikan kontribusi terbaik untuk masyarakat, agama, bangsa, dan negara,”ujarnya.