Tahukah bahwa bimbingan dan konseling memiliki peranan penting dalam Implementasi Kurikulum Merdeka? Dalam Permendikbud Nomor 111 Tahun 2014 dijelaskan bahwa Bimbingan dan Konseling adalah upaya sistematis, objektif, logis, dan berkelanjutan serta terprogram yang dilakukan oleh konselor atau dosen Bimbingan dan Konseling untuk memfasilitasi perkembangan peserta didik dalam mencapai kemandirian dalam kehidupannya.
Bila dikaitkan dengan Implementasi Kurikulum Merdeka, peran layanan bimbingan dan konseling dalam Kurikulum Merdeka adalah sebagai koordinator dalam mewujudkan kesejahteraan psikologis peserta didik (student wellbeing) dan memfasilitasi perkembangan peserta didik agar mampu mengaktualisasikan potensi dirinya dalam rangka mencapai perkembangan secara optimal. Selain itu, Bimbingan dan Konseling juga menjadi bagian dalam penyusunan perencanaan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.
Satuan pendidikan memiliki keunikan tersendiri yang dapat mempengaruhi kondisi di satuan pendidikan tersebut. Satuan pendidikan dapat menjalankan peran Bimbingan dan Konseling dalam Kurikulum Merdeka sesuai dengan kondisi, kebutuhan dan kemampuan masing-masing. Layanan bimbingan konseling dapat dilakukan dengan memanfaatkan fasilitas dan sarana yang ada.
Dosen mata kuliah dan tenaga pendidik dapat berkolaborasi menjalankan peran Bimbingan dan Konseling dalam mewujudkan kesejahteraan psikologis peserta didik. Dalam Implementasi Kurikulum Merdeka, peran layanan bimbingan dan konseling untuk memfasilitasi potensi peserta didik diharapkan tidak hanya dilakukan oleh dosen BK namun juga dapat dilakukan oleh Dosen Mata Kuliah/Tenaga Pendidik. Nah, layanan Bimbingan dan Konseling apa saja yang bisa diberikan dalam Implementasi Kurikulum Merdeka?
Bimbingan dan Konseling Bidang Layanan Pribadi
Beberapa contoh Bimbingan dan Konseling bidang layanan pribadi yang dapat dilakukan yaitu memberikan layanan pada peserta didik yang memiliki masalah dan perlu ditangani secara khusus. Pendidik bertindak aktif mendengar dan memberi tanggapan yang tepat saat peserta didik berkonsultasi baik di dalam maupun luar kelas. Pendidik juga dapat mengajak peserta didik berdiskusi dan membantu memahami potensi diri dengan menemukan kelebihan dan kelemahan serta memberikan dukungan kepada peserta didik agar mampu mengembangkan potensi demi mencapai kesuksesan.
Bimbingan dan Konseling Bidang Layanan Belajar
Untuk mengenal potensi diri setiap peserta didik dalam kegiatan belajar mengajar, dosen mata kuliah maupun dosen BK dapat melakukan asesmen. Dosen mata kuliah bisa melakukan asesmen kognitif sebelum memulai pelajaran dan memanfaatkan hasil asesmen untuk membuat strategi pembelajaran berdiferensiasi sesuai dengan kesiapan belajar dan profil peserta didik. Sedangkan bagi dosen BK/konselor, hasil asesmen non kognitif dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan program Bimbingan dan Konseling sehingga dapat memberikan layanan bimbingan dan konseling sesuai karakteristik peserta didik.
Bimbingan dan Konseling Bidang Layanan Sosial
Bimbingan dan konseling bidang layanan sosial dilakukan untuk membantu peserta didik memahami lingkungannya dan dapat melakukan interaksi sosial secara positif, terampil, sehingga tercipta hubungan yang harmonis antara peserta didik dan lingkungannya. Guna mewujudkan hal tersebut, pendidik dapat mengenalkan keberagaman latar belakang sosial budaya serta nilai dan norma yang berlaku. Pemahaman peserta didik mengenai kesetaraan juga dapat dipupuk dengan memberikan kesempatan yang sama pada tiap siswa. Bila terjadi konflik antar peserta didik, pendidik harus mampu menjadi penengah yang bijaksana. Rasa tanggung jawab dan semangat kolaborasi juga dapat ditanamkan melalui kegiatan-kegiatan sosial atau kegiatan kolaboratif di lingkungan satuan pendidikan.
Bimbingan dan Konseling Bidang Layanan Karir
Salah satu bimbingan dan konseling bidang layanan yang juga diberikan oleh peserta didik di satuan pendidikan yaitu bidang layanan karir. Layanan dilakukan untuk membantu mengidentifikasi minat dan bakat peserta didik dengan asesmen non kognitif sebagai persiapan untuk merencanakan karir.