(di Serambi Indonesia, 27 April 2020)
Siapa bilang memanah itu merupakan olahraga kaum pria. Buktinya banyak sekarang perempuan di Aceh yang juga menggeluti olahraga adu ketangkasan ini. Salah satunya adalah Fitriana. Walau di tengah kesibukannya kuliah di Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris BBG namun tidak menyurutkan langkahnya untuk terus berlatih memanah.
Mahasiswi yang akrab disapa Fitri ini rutin melaksanakan latihan tiap hari. Ia masuk UKM Panahan BBG sejak Semester I. UKM yang masih belia di BBG ini sudah banyak melakukan kegiatan kejuaraan panahan. Semuanya dilaksanakan secara mandiri oleh para mahasiswa.
Fitri sangat senang pada olahraga adu ketangkasan ini. “Olahraga ini mengajarkan saya untuk tangkas dan terampil. Ini juga salah satu olahraga yang dipraktikkan Rasululullah. Ini adalah sunnah. Jadi tidak hanya melatih fisik dan ketangkasan. Olahraga ini juga bagian dari ibadah,”ujar mahasiswa kelahiran Jangka, Bireuen ini.
Banyak pengalaman menarik yang dapatkan selama latihan. Di sana juga diajarkan untuk tangkas dan fokus pada satu tujuan. “Tidak hanya itu, kami juga mendapatkan banyak motivasi tentang impian dan cita-cita,”ujarnya. Di tengah mewabahnya Covid-19 ini juga tidak menyurutkannya untuk latihan belajar memanah walau di halaman rumah dan fasilitas seadanya. “Latihan memanah itu harus rutin dalam kondisi apapun. Nggak apa-apa latihan kecil-kecilan di tempat yang tidak memadai. Sisihkan waktu 5-10 menit,”ujarnya.
Fitri tidak hanya fokus di bidang memanah. Ia juga punya aktivitas lain di kampus di antaranya aktif di organisasi LDK dan KAMMI. di LDK dia menjabat sebagai ketua hafizd dan dakwah. Di sela kuliah, Fitri juga bekerja di bisnis di MY WAY Banda Aceh. Sebuah bisnis usaha online yang menjual alat kosmetik dan alat rumah tangga.
Fitri mengaku tidak menganggu waktu kuliah dengan aktivitas yang padat ini. “Asal semua waktunya diatur dengan baik. Insya Allah tidak menganggu kuliah,”pungkasnya. Sejak di bangku SMA ia memang terbiasa aktif terlibat dalam berbagai kegiatan dan sama sekali tidak menganggu jam pelajaran. Buktinya ia selalu meraih juara kelas selain meraih juara pada berbagai perlombaan di antaranya Juara I Musabaqah 3 Bahasa antar kelas, Juara Baca Puisi, dan juga Juara Pidato Bahasa Indonesia antar sekolah.
